Mohon tunggu...
Dimdim
Dimdim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Spesialis Tulisan Ngawur

Spesialis Tulisan Ngawur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gara-Gara 18+

21 Februari 2019   19:08 Diperbarui: 21 Februari 2019   19:21 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kaskus.co.id

Mampus! Kirain kalo registrasi pake VIP nantinya nggak perlu menunjukkan KTP, masalahnya kebanyakan dari kami KTPnya belum jadi.

"Pak, KTP saya belum jadi, gimana?"

"Kalo enggak pake SIM ajah"

Boro-boro SIM, STNK ajah masih atas nama Bapak.

"Ginih ajah Pak, saya adanya foto surat keterangan", Dimdim sambil memperlihatkan surat keterangan pengganti KTP ke bodyguard itu. 

Bodyguard yang kumisnya kayak tikus mati itu mengecek surat keterangan yang ada di smartphone Dimdim, dan akhirnya "Okeh silahkan masuk" kata bodyguard sambil memeriksa tas, badan, jaket dan celana Dimdim, karena nonton konser kan nggak boleh bawa benda tajam, minuman keras ataupun rokok. Misalkan ketahuan bakal disita. 

Beberapa dari kami masuk gerbang konser dengan riang gembira syalala. Sementara beberapa teman lainnya masih ada yang belum bisa masuk gara-gara nggak ada KTP, SIM, ataupun surat keterangan.

Demi nonton Fourtwenty dengan pasukan lengkap, kami yang udah bisa masuk berusaha keras agar gimana caranya teman-teman yang masih diluar juga bisa masuk. Berbagai cara dilakukan, mulai dari debat dengan panitia, cari cara sana-sini, bahkan nyampe mengeluarkan jurus seribu bayangan. Sakti mandra guna akhirnya kami bisa masuk dengan pasukan lengkap.

Baru ajah masuk dengan riang gembira syalala yeyeye, dua bodyguard menghampiri kami dan meminta untuk memperlihatkan KTP. Dimdim menunjukkan surat keterangan dan ketahuan juga kalo sebenarnya usia Dimdim belum 18 tahun, beberapa teman lainnya-pun sama permasalahannya, dan yang paling parah adalah satu teman Dimdim yang nggak bawa bukti identitas apapun,di seret paksa untuk keluar. Padahal kami sudah merayu bodyguard itu dengan berbagai cara, tapi tetap nggak berhasil.

Kami keluar dari gerbang konser dengan rasa kecewa.. Diluar kami berimajinasi dengan berbagai hal, mulai dari mengkhayal Fourtwenty nggak bisa datang karena lagi dagang somay, ada yang pengen jadi Hulk biar bisa ngancurin konser itu, membuat gaduh di wilayah konser nyampe yang paling absurd mengajak Bu Yuli, guru agama datang ke konser biar panita dan bodyguard kampret itu di ceramahi

"Barang siapa yang mempersulit orang, maka matinya akan dipersulit, kena azab jenazahnya masuk ke empang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun