Mohon tunggu...
djoni johanes bee
djoni johanes bee Mohon Tunggu... -

suka membaca, tapi tak pandai menulis, karena itulah saya bergabung di kompasiana, berharap bisa belajar....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Super Anggodo....

3 November 2009   20:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:27 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar rekaman pembicaraan telepon anggodo dg beberapa orang yang diputar ulang dalam sidang MK, terkait kasus rekayasa penahanan dua pimpinan KPK, sangat membuat hati miris. kita mendengar bagaimana anggodo mengatur pejabat-pejabat negeri ini untuk turut dalam skenarionya, tentu saja untuk kepentingan prbadinya, dalam hal ini menyelamatkan sang kakak Anggoro dari tuntutan hukum. Kita mendengar pecakapan anggodo dengan jaksa tak bermartabat, polisi tak berhati nurani, pengacara tanpa harga diri, membuat hati kita lemas tanpa harapan. Bagaimana mungkin orang-orang yang seharusnya menjadi penjaga keadilan negeri ini malah menjadi penghancur keadilan untuk kepentingan seseorang. mengapa mereka rela mempertaruhkan martabat, hati nurani & harga diri untuk seorang anggodo? untuk uangkah? bila benar, sangat mengerikan! mereka bukan orang paling miskin di negeri ini, yang untuk mencari uang pun harus sampai menggadaikan harga diri.

Lalu siapakah anggodo? yang bisa mengatur begitu banyak pejabat untuk bertindak sekehendak hatinya?  Rekayasa yang dilakukan anggodo tidaklah sederhana, sangat rumit karena malibatkan banyak orang, beberapa diantaranya pejabat publik (bahkan RI1 pun ikut disebut) & menyangkut kasus besar yg diexpose media masa. Namun begitu, skenario Anggodo hampir berhasil, dua pimpinan KPK sudah masuk tahanan & nampaknya polisi yakin betul kalau keduanya bersalah. Begitu superiorkah Anggodo? atau pejabat-pejabat kita yang inferior? kasus semacam ini bukan yang pertama, sudah sering kita mendengar tersangka korupsi menyuap hakim, jaksa atau polisi untuk selamat dari hukuman, mengapa begitu banyak penjaga keadilan menjadi penghancur keadilan? Lalu kemana kita harus mencari kedilan......?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun