Mohon tunggu...
djoni johanes bee
djoni johanes bee Mohon Tunggu... -

suka membaca, tapi tak pandai menulis, karena itulah saya bergabung di kompasiana, berharap bisa belajar....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Asal Ada Uang, Urusan Lancaar....

4 Desember 2009   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari yang lalu, pagi-pagi saya datang ke Polres di kota T, "selamat pagi pak, ada yg bisa saya bantu?" seorang polisi  menyambut. Setelah mengutarakan maksud, bahwa saya akan membuat SIM (Surat Ijin Mengemudi), "baik, mau dibantu?" tukasnya cepat, yang dengan cepat pula saya jawab dengan anggukan kepala. Tentu saja saya butuh dibantu, setidaknya saya tidak tahu & perlu ditunjukan dimana tempat mendaftar, dimana tempat membayar biaya administrasi dan lain sebagainya. Namun makna kata "dibantu" rupanya berbeda dengan yang saya maksud, karena segera setelah menganggukan kepala tanda setuju untuk "dibantu", saya diminta untuk menyerahkan KTP & sejumlah uang sebagai biaya, yang membuat saya terkejut karena biaya yang diminta jumlahnya lebih 3 kali lipat dari biaya resmi yang saya tahu. Setelah coba menawar & tidak berhasil, akhirnya saya menyerah untuk menerima "bantuan". Bagaimanapun ada rasa khawatir kalau menolak bantuan, urusan saya akan dipersulit, walaupun belum tentu demikian.

Tak berapa lama duduk di ruang tunggu, nama saya dipanggil untuk mengambil nomor ujian & segera masuk ruang ujian teori. Dalam ruangan sudah menunggu beberapa orang peserta ujian. Setelah ngobrol dengan peserta lain, barulah tahu bahwa peserta yang ada dalam ruangan tersebut adalah peserta yang bersedia "dibantu" dengan biaya lebih. Tak lama kemudian semua kursi dalam ruangan telah terisi penuh, ujianpun akan segera dimulai. Seorang pengawas ujian memberikan sambutan dengan ramah, layaknya tuan rumah menyambut tamu. Setelah memberi penjelasan ini itu, akhirnya sampailah pengawas memberikan penjelasan, "Bapak-bapak..., Ibu-ibu..., ini adalah soal ujian", sambil menunjukan soal ujian pengawas menjelaskan, "untuk menjawab soal ini ada 3 macam cara", pengawas melanjutkan penjelasannya, "yang pertama, cara normal..., saya bagikan soalnya, anda tuliskan jawabanya di lembar jawaban seperti biasa", lanjut pengawas, "yang kedua, cara cepat..., saya bacakan saja soalnya, anda tinggal menuliskan jawabanya di lembar jawaban", lanjut pengawas disertai senyum peserta ujian. "Yang ketiga, cara lebih cepat..., saya bacakan saja jawabanya, anda tinggal menulis dilembar jawaban", pengawas mengakhiri penjelasan disertai tawa gembira peserta ujian. "Bagaimana, mau pilih cara yang mana...?" pengawas bertanya, yang segera dijawab serentak peserta, "cara ketigaaa...".

Demikianlah, akhirnya saya menyelesaikan ujian tak lebih dari 2 menit, tanpa ujian praktek yang seharusnya ada. Tak sampai 15 menit kemudian saya sudah mengantungi SIM yang saya inginkan. Asal ada uang, semua urusan lancaar...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun