Mohon tunggu...
Dimas Satria Putra
Dimas Satria Putra Mohon Tunggu... Penulis - Writer, Videographer and Editor

Your Documentary

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potensi ICJ Menuju Go Internasional dengan Media Independen berbasis Public Social-Relationship

15 April 2016   11:50 Diperbarui: 15 April 2016   11:58 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Manusia adalah makhluk sosial. Mereka membutuhkan orang lain untuk dapat berbuat sesuatu jika mereka tidak dapat melakukannya sendiri. Latar belakangnya adalah kebutuhan akan dukungan untuk mencapai suatu tujuan. Satu per satu dukungan yang muncul bukan tidak mungkin akan memunculkan akan perubahan arah cita-cita kebijakan jika diterapkan dalam kelompok masyarakat atau suatu pemerintahan. Prinsip demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat tidak dapat lepas dari hal ini.

Hadirnya Internet dan Media Online di Indonesia

Gagasan internet dalam sejarahnya muncul pertama kali oleh JCR Licklider dari Massachutts Institute of Technology (MIT) pada 1962. Ia mengungkapkan ide tentang jaringan global yang memungkinkan orang-orang mampu mengakses data dan program kapan saja dan di mana saja. Ide ini direalisasikan dalam sebuah percobaan di MIT oleh Larry Roberts dan Thomas Merill dengan menghubungkan komputer TX-2 dengan komputer Q-32 di California pada 1965 melalui kabel telepon kecepatan rendah. Ini adalah tonggak awal mulai berkembangnya internet hingga dapat menjangkau skala nasional dan internasional. Lambat laun internet mulai menyentuh telepon seluler yang kemudian berkembang menjadi telepon pintar dengan tersedianya banyak aplikasi.

            Di Indonesia internet hadir pertama kali melalui Indonet sebagai penyedia jasa layanan internet komersil pertama nasional pada 1994. Kehadiran internet ini memacu media massa di Indonesia memunculkan media versi online. Hal ini juga menjadi bagian operasi bawah tanah media massa membongkar keburukan pemerintah orde baru kala itu

. Namun, kini media massa online sudah secara terbuka memperkenalkan diri pada masyarakat dan perlahan sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Tanpa branding media yang berlebihan, masyarakat datang dengan sendirinya karena kebutuhan individu dan bersama. Media memberitakan informasi dengan berbagai sudut pandang serta penyajian yang bermacam seperti teks, foto, video. Tetapi dari tahun ke tahun independensi berita seolah luntur karena kepentingan politik pemilik media. Masyarakat sudah menyadari hal tersebut.

Media Sosial dan Fenomena Grup Berbasis Persaudaraan

            Perkembangan jaman terus maju hingga kemudian muncul situs yang dapat diakses secara privat dengan mendaftarkan diri dan memperoleh akun pribadi. Masuk dalam kategori media sosial, situs-situs tersebut berlomba memunculkan platform untuk menunjang kebutuhan pemilik akun berinteraksi sosial di media online. Di sini, satu akun dengan akun lainnya dapat saling berhubungan, berteman, bahkan berinteraksi secara langsung. Namun, interaksi langsung di dunia maya dapat dilakukan tergantung dari platform yang disediakan oleh server situs yang bersangkutan.

            Tahun ke tahun, media sosial seperti contohnya Facebook dapat meraih pengguna hingga berjuta-juta orang. Tidak lepas dari itu, Facebook menyediakan akun atau laman untuk grup bagi mereka yang ingin membuat kelompok terbatas untuk kepentingan bersama seperti alternatif media jika ingin bertemu atau rapat. Berbeda dengan fanpage di Facebook yang menyediakan laman bagi sebuah akun yang dipegang oleh admin di mana semua akun dapat secara umum mengikuti laman ini dengan cara klik like atau suka. Fanpage biasanya dibuat oleh pihak manajemen artis, pejabat, atau mereka yang mempunyai selera terhadap suatu pesan seperti humor yang menyasar segmentasi yang terbatas.

            Berbicara terkait implementasi media sosial dalam lingkup kehidupan geografis lokal (kota), sudah banyak terbentuk grup Facebook tiap kota yang dipegang admin yang berisi berita terkait kejadian atau hal-hal lain yang terjadi di sekitar kota yang bersangkutan. Penulis mencoba ambil salah satu contohnya adalah grup Facebook Info Cegatan Jogja. 

Melihat nama grup tersebut, tentu kita akan mengarah pada pemikiran tentang laman berbagi informasi terkait operasi lalu lintas polisi yang menghentikan sejumlah kendaraan untuk pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan. Awal mula munculnya Info Cegatan Jogja memang berisi informasi seperti yang disebutkan di atas. Namun lambat laun informasi yang diberikan justru tidak hanya terkait operasi lalu lintas polisi saja, tetapi juga info kecelakaan, kemacetan, hingga cuaca. Grup yang awal mula aktif oleh informasi yang diberikan oleh admin, kini bergeser dan keaktifan berbagi informasi justru datang dari para pengikut grup Facebook ICJ.

[caption caption="Laman grup Facebook Info Cegatan Jogja (2015)"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun