Mohon tunggu...
dimaz dodo
dimaz dodo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Berasap!

23 November 2015   13:27 Diperbarui: 23 November 2015   13:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian yang selalu terulang di setiap tahunnya ini merupakan salah satu hal yang mengerikan bagi warga Indonesia maupun Negara tetangga. Tragedi ini membuat banyak masyarakat dunia turut memperhatikan dan membantu masyarakat Indonesia yang terkena dampak dari kebakaran hutan.

Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia memang bukan hal yang asing lagi, apalagi ketika musim kemarau panjang berlangsung. Panas matahari yang menyinari bagian hutan dapat membuat kebakaran terjadi, selain itu daun kering dan pohon-pohon yang sudah lama tidak terkena air akan lebih cepat tersulut oleh api. Tidak bisa selalu disalahkan terjadinya kebakaran hutan disebabkan oleh oknum-oknum yang bertindak diluar batas dan berusaha untuk membakar demi keuntungan pribadi maupun perusahaan, namun memang benar adanya sebagian orang mengambil keuntungan dalam kejadian ini dengan mencoba terus membakar hutan dengan alasan bahwa hutan itu terbakar sendiri oleh panasnya musim kemarau panjang.

Polisi serta masyarakat turut terjun langsung ke lapangan untuk membantu meminimalisir kebakaran yang terjadi, namun apa daya kemampuan yang kurang memenuhi dalam segi alat untuk memadamkan api yang begitu luas membuat kegiatan ini kurang berjalan dengan baik. Indonesia menjadi sorotan dunia karena membuat polusi udara yang sangat luar biasa sehingga kejadian ini berdampak hingga Malaysia dan Singapore sebagai Negara tetangga.

Banyak kegiatan yang juga tidak bisa dilakukan dan merugikan banyak orang di Indonesia. Masyarakat yang tinggal di daerah kebakaran hutan terkena berbagai jenis penyakit sehingga tidak bisa melakukan kegiatan mereka untuk mencari nafkah. Jangankan berkegiatan, jarak pandang yang sangat gelap dan terbatas membuat masyarakat di daerah yang terkena musibah kebakaran hutan benar-benar harus berdiam diri dirumah atau di pengungsian agar terhindar dari penyakit. Maskapai penerbangan juga terkena dampak dari kejadian ini. Dampak yang dirasakan oleh maskapai penerbangan adalah tidak bisanya dilakukang penerbangan ke beberapa daerah di Indonesia yang terkena musibah kebakaran hutan karena jarak pandang yang sangat terbatas sehingga tidak bisa melihat landasan udara untuk landing.

Bantuan dari berbagai Negara juga datang ke Indonesia dengan membawa peralatan serta orang-orang yang mempunyai keahlian di bidangnya.Negara-Negara yang membantu adalah Singapore, Malaysia, Rusia, dll. Masing-masing Negara mengirimkan bantuan seperti pesawat yang dapat membawa air untuk memadamkan kebakaran hutan lewat jalur udara. Beberapa Negara juga sempat menarik bantuan mereka dengan alasan tertentu

Semoga pemerintah dapat menemukan siapa dalang yang membakar dan mengambil keuntungan dari kebakaran hutan yang terjadi. Saat ini masyarakat Indonesia berharap akan selesainya musibah kabut asap yang melanda negeri ini cepat berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun