Mohon tunggu...
dimas yusuf
dimas yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Ketua Program AJSSR 2023

Halo, saya adalah penulis bersemangat yang mencoba mengungkapkan pandangan pribadi tentang berbagai topik dari sudut pandang yang unik. Bersama Kompasiana, saya berharap dapat berbagi inspirasi, pemikiran, dan cerita-cerita yang mungkin dapat menginspirasi dan memotivasi pembaca. Mari kita saling bertukar pikiran dan pengalaman melalui tulisan-tulisan yang membangun!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengenal Lebih Dalam Nasionalisme dan Patriotisme

2 Februari 2025   13:48 Diperbarui: 2 Februari 2025   13:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nasionalisme paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Ini mencakup kesadaran kolektif untuk mempertahankan identitas, integritas, dan kemakmuran bangsa. Nasionalisme berfungsi sebagai dasar untuk membangun negara yang bersatu, di mana setiap individu merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa. Di sisi lain, patriotisme lebih berfokus pada semangat individu untuk berkorban demi kepentingan bangsa. Patriotisme sendiri didefinisikan sebagai sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Ini mencerminkan sikap rela berkorban, baik dalam bentuk pengorbanan fisik maupun non-fisik, untuk mencapai kejayaan dan kemakmuran tanah air. Patriotisme bisa diwujudkan dalam tindakan sehari-hari yang menunjukkan cinta terhadap negara, seperti menghormati hari-hari besar nasional atau membantu sesama warga negara.

Perbedaan antara nasionalisme dan patriotisme terletak pada fokus, tujuan, dan manifestasinya. Nasionalisme lebih bersifat kolektif, sedangkan patriotisme lebih bersifat individu. Tujuan nasionalisme adalah untuk mempertahankan identitas dan integritas bangsa, sementara patriotisme berfokus pada pengorbanan demi bangsa. Manifestasi nasionalisme dapat terlihat dalam gerakan sosial atau politik, sedangkan patriotisme seringkali ditunjukkan melalui tindakan sehari-hari yang mencerminkan cinta tanah air.

Nasionalisme dan patriotisme saling berkaitan erat. Untuk memiliki jiwa patriotisme yang kuat, seseorang perlu memiliki rasa nasionalisme yang mendalam. Ketika individu menyadari pentingnya identitas bangsa (nasionalisme), mereka akan lebih cenderung melakukan tindakan yang menunjukkan cinta dan pengorbanan untuk bangsa (patriotisme). 

Beberapa peristiwa terkait nasionalisme dan patriotisme di Indonesia juga menunjukkan hubungan ini dengan jelas. Peringatan Hari Kemerdekaan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus menjadi simbol nasionalisme yang kuat, di mana seluruh rakyat Indonesia bersatu merayakan perjuangan para pahlawan. Gerakan Kebangkitan Nasional, khususnya peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928, merupakan tonggak sejarah penting bagi nasionalisme Indonesia, di mana berbagai suku dan budaya bersatu untuk membentuk identitas nasional. Selain itu, respon masyarakat terhadap pandemi COVID-19 menunjukkan sikap patriotik dengan mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama; ini adalah contoh nyata bagaimana rasa cinta tanah air dapat terwujud dalam tindakan konkret untuk melindungi sesama. Isu sosial dan politik juga dapat membangkitkan semangat nasionalisme di tengah masyarakat, seperti insiden bendera terbalik dalam acara internasional yang memicu reaksi nasionalis dari masyarakat Indonesia.

Dengan memahami perbedaan dan hubungan antara nasionalisme serta patriotisme, serta peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan keduanya, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam diri kita sebagai warga negara Indonesia.

Sumber yang digunakan untuk referensi:

1. Anderson, B.R.O'G. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso Books, 2016.

2. Smith, Anthony D. National Identity. Routledge, 1991.

3. Sumpah Pemuda 1928. Direktorat Pembinaan Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional RI, n.d.

4. Badan Pusat Statistik Indonesia. Statistik Sosial Indonesia. BPS, 2020.

5. Nugroho, Andriyan, dkk. "Nasionalisme di Era Digital: Tantangan dan Peluang." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, vol. 5 no. 2, Universitas Negeri Yogyakarta, Desember 2022, hlm. 123--135.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun