Sekitar tahun 2021, di tengah Jalan Margonda Depok, mata saya terpikat oleh pinggul sebuah mobil yang menurut saya cukup seksi. Lekuknya seperti Honda Civic Estilo tahun sembilan lima, lampu belakangnya tampak galak, dan warnanya abu-abu gelap. Ada tulisan City di dekat lampu. Apakah itu Honda City? Saya ragu.
Saya mendahului mobil tersebut dan mencoba melihat bagian depannya. Saya agak tertegun melihat tampak depannya. Setahu saya Honda City adalah mobil tipe sedan, lalu mengapa tampilan Honda City sekarang begini.
Ditambah, dari sisi samping, panjang mobil hatchback itu cukup panjang bagi mobil sejenisnya. Honda Brio, Mazda 2, bahkan Toyota Yaris kalah panjang. Ia malah mengingatkan saya pada Honda Civic Hatchback yang panjang dan cukup ikonik di kepala saya.
Saat itu juga, saya langsung jatuh cinta kepada Honda City Hatchback RS di balik kejanggalan yang mata saya tangkap atas bentuk mobil itu. Ia menggeser Toyota Yaris warna hijau lime atau citrus mica metallic di hati saya sebagai mobil impian, padahal saya belum tahu apa-apa soal spesifikasinya.
Setelah saya telusuri, ternyata Honda City memang lahir dalam bentuk hatchback, sebelum menjadi sedan, pada sekitar tahun 80-an. Honda City telah kembali kepada jati dirinya dan saya suka yang sekarang.
Pada bagian dalam, tampilan dashboardnya cukup biasa. Setidaknya bagi mereka yang biasa mereview kendaraan-kendaraan terbaru. Menurut saya? Sama. Biasa saja. Malah, Toyota Avanza terbaru yang tampilan luarnya galak, dashboardnya membuat saya terkagum. Akan tetapi, soal ini menurut saya perkara selera dan terbiasa. Lama-lama akan nyaman juga.
Satu tombol econ terletak di dekat tuas transmisi. Jika kita menekan tombol tersebut, bahan bakar akan lebih hemat karena mengurangi responsif mobil, menyesuaikan kinerja kompresor AC, dan putaran mesin menjadi lebih rendah. Sejujurnya, saya tidak terlalu peduli mesinnya yang berkapastias sekitar 1.500 cc. Bagi saya, mesinnya yang irit bensin sudah cukup. Tak perlu mengebut.
Kelebihannya adalah suspensi, kenyamanan, keredaman di kabin saat melaju dalam kecepatan yang aman, ruang kaki yang luas bagi penumpang, serta irit. Kekurangannya ruang kepala yang pendek bagi penumpang belakang.
Perkara lampu belakang yang ciamik, sepertinya Honda sedang membuatnya serupa untuk beberapa tipe. Lampu belakang Honda BR-V terbaru pun punya lampu mirip seperti itu, tampak seperti mata seorang pemarah. Begitu pun Honda HR-V.
Honda City Hatchback RS punya beberapa warna, antara lain merah, oranye, putih, hitam, abu-abu terang, dan abu-abu gelap. Saya suka yang warna abu-abu, baik gelap maupun terang. Tampak elegan. Saya jatuh cinta, dan selayaknya orang yang jatuh cinta, saya menerima kelebihan dan kekurangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H