Mohon tunggu...
Dimas Yanto
Dimas Yanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi nyanyi, introvert.topik pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Sehat Itu Sehat Jasmani dan Rohani

11 April 2023   18:52 Diperbarui: 11 April 2023   19:03 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidup sehat merupakan dambaan setiap orang. Tidak ada orang yang ingin sakit atau menderita dalam menjalani hidup. Pada umumnya orang dikatakan sehat apabila tidak sakit. Memang demikianlah pendapat banyak orang. Namun, memang dalam pandangan nyata manusia ketika tidak sakit secara jasmani, manusia dinyatakan sehat. Tapi apakah benar demikian, jika manusia dikatakan sehat apabila jasmaninya sehat?

 Hidup manusia dalam pemenuhannya terdiri dari 2 jenis yakni, pemenuhan hidup jasmani dan pemenuhan hidup rohani. Pemenuhan hidup jasmani berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan hidup secara lahiriah. Sedangkan pemenuhan hidup secara rohani berkaitan erat dengan pemenuhan hidup secara rohaniah. Kedua jenis hidup ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. 

Manusia dikatakan sehat apabila kedua jenis hidup ini dijalankan seimbang. Jadi, tidak lebih condong ke salah satu bentuk pemenuhan hidup.  Mengapa demikian? Seperti telah dikatakan sebelumnya, kedua jenis hidup ini tak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling mempengaruhi dan erat hubungannya. Manusia dapat saja dikatakan sehat secara jasmani namun apabila kehidupan rohaninya tidak seimbang apakah ia dapat dinyatakan sehat sepenuhnya? 

Jika berpikir demikian, maka boleh-boleh saja.  Ada satu analogi yang kiranya pas untuk menggambarkan pola hidup ini yakni motor jika diisi bahan bakar bensin pastilah dapat digunakan. Namun apalah gunanya ia jika tidak ada orang yang menggerakkannya. Analogi ini menggambarkan bahwa motor yang diisi bensin adalah sebagai hidup jasmani. Sementara itu penggunanya atau orang yang menggerakkannya adalah hidup rohani.  

Dalam kehidupan manusia, jelas secara fisik hidup jasmani sehat apabila makanan yang dikonsumsi sehat. Namun, bagaimana dengan hidup rohani dengan apakah kita memberi makan? Hidup rohani dibina dengan banyak pola kerohanian. Contohnya adalah dengan menjalankan kewajiban agama tiap individu, seperti hidup doa, meditasi dan lain sebagainya. Intinya dengan menjalin relasi yang baik dengan sang pencipta ya. 

Dalam pemenuhannya, apabila yang satu dijalankan lebih dari yang lain pada dasarnya tidak salah, namun akan menjadi tidak seimbang. Apabila orang lebih condong kepada pemenuhan hidup jasmani, ia akan hidup dalam kekosongan artinya tidak ada maknanya sama sekali begitu juga apabila seseorang hanya fokus memenuhi kehidupan rohaninya maka bisa saja orang tersebut mengalami kefanatikan hidup agama. Bagus jika fanatik namun tidak munafik dan mendewakan hidup rohani di atas segala-galanya. Karena jika demikian akan membuatnya sia-sia belaka. 

Pemenuhan kedua jenis hidup ini pula mempengaruhi hidup seseorang apabila dijalani dengan seimbang yakni seseorang menjadi terarah dan memiliki makna dalam hidupnya bukan hanya makna yang bersifat keduniawian tetapi juga kerohanian.

Oleh sebab itu, mari kita bersama mengubah pola hidup kita menjadi seimbang antara pemenuhan hidup jasmani dan hidup rohani agar kita tidak hanya sehat dalam hidup jasmani tetapi juga dalam roh sehingga hidup lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun