Gadingsukuh, Kamis 23 Januari 2025 --Â
Di Desa Gadingsukuh masih banyak sekali sampah sisa rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik. Disamping itu di Desa Gadingsukuh sendiri terdapat banyak lahan perkebunan. Dengan mengamati 2 dua hal tersebut, Dimas Tri Saputra Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP Desa Gadingsukuh menghadirkan sebuah solusi yaitu Biopori.
Biopori adalah lubang resapan berbentuk silindris yang dibuat ke dalam tanah untuk meningkatkan daya serap air dan mengolah sampah organik menjadi kompos alami. Metode ini efektif dalam mencegah banjir, mengurangi sampah organik, serta memperbaiki kesuburan tanah. Selain terbentuk secara alami, biopori juga dapat dibuat oleh manusia. Biopori buatan biasanya berbentuk lubang silindris vertikal ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10-15 cm dan kedalaman 70-100 cm. Lubang ini diisi dengan sampah organik seperti daun-daun kering, sisa makanan, atau potongan rumput. Berikut fungsi dan manfaat biopori:
- Meningkatkan penyerapan air
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos
- Mengurangi sampah organik
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN Tim 1 UNDIP yang bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah organik sekaligus meningkatkan daya serap air tanah dan menyuburkan lahan perkebunan warga. Kegiatan ini dimulai dengan teknik pembuatan lubang biopori yang menggunakan bor tanah khusus. Lubang dibuat dengan kedalaman sekitar 100 cm dan diameter 10-15 cm, kemudian diisi dengan sampah organik seperti sisa makanan, dan dedaunan. Sampah ini akan mengalami proses dekomposisi alami yang akan menghasilkan pupuk organik bagi tanah sekitar.
Pembuatan biopori ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Dengan adanya kegiatan pembuatan biopori ini masyarakat Desa Gadingsukuh lebih peduli terhadap lingkungan, Desa Gadingsukuh kini semakin dekat menuju desa yang lebih hijau dan berkelanjutan. Diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah organik dengan cara yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI