Asal kata tasawuf mempunyai arti suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara membersihkan hati, dari penyakit hati, dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji melalui mujahadah (perjuangan melawan hawa nafsu, perjuangan meningkatkan ketakwaan), dan riyadhah (latihan membiasakan diri agar tidak melakukan hal yang dapat mengotori jiwa). Sedangkan menurut bahasa arab, tasawuf diambil dari kata Tashawwafa-Yatashawwafu, yang artinya Berbulu yang banyak. Sedangkan beberapa istilah tasawuf berasal dari kata Shafa' (bersih/jernih), shaff (barisan), shafwah (pilihan,umat terpilih), shuffah (tempat duduk), theoshopy (Ke'arifan tuhan), dan shuf (Bulu domba). Istilah tasawuf sendiri belum dikenal pada zaman Rasulullah SAW ataupun para sahabat, Namun nilai tasawuf sudah tercermin pada masa Rasulullah Saw dan para sahabat. Nilai tasawuf yang tercermin pada zaman nabi muhammad saw ialah ibadah mahdhah, dan ibadah ghoiru mahdha. Ibadah mahdhah merupakan ibadah yang menghubungkan antara hamba dan tuhan-nya. tercermin pada kehidupan ahli shuffah. Dan ibadah ghoiru mahdhah ialah ibadah yang dilakukan atas dasar keinginan sendiri, ataupun berdasarkan perintah, anjuran, dan tidak adanya larangan terhadap suatu perbuatan. Contoh ibadah ghoiru mahdha pada zaman Rasulullah ialah, Kepedulian dan kedermawanan kaum anshor (Penduduk asli madinah), terhadap kaum muhajirin (penduduk Mekkah yang hijrah ke Madinah). terdapat di firman Allah Swt dalam QS.Al-Hasyr :9 . Allah Swt berfirman.
Artinya "Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak" (QS. AL-Hasyr : 9)Â Â
Dengan ayat diatas kita bisa menyimpulkan seberapa dermawan nya kaum anshor membantu atau menerima kaum muhajirin di Madinah, ia tidak melihat keadaan dirinya sendiri, namun ia hanya melihat keadaan saudara muslim-nya yang lain, yang ia pikir lebih membutuhkan dibandingkan dirinya, seperti memberi tempat tinggal, makanan, pakaian, bahkan pasangan-nya.
Kedudukan tasawuf dalam ajaran islam sangatlah penting, yakni sebagai metode seorang hamba untuk mencapai dejarat ihsan, dan sebagai jalan untuk mendapatkan kelezatan dalam beribadah. Seorang hamba akan merasakan kenikmatan dalam beribadah ketika sudah mencapai derajat ihsan, yakni ketika ia merasa selalu diawasi oleh Allah Swt, Jika seorang hamba sudah mencapai derajat Ihsan maka ia tidak akan terjerumus dalam kemaksiatan.
Adapun Amalan-Amalan tasawuf yang harus dilakukan oleh seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah swt dan mensucikan hati-nya semata Allah Swt. ialah dengan cara Tazkiyatun nafs (Proses membersihkan jiwa seseorang) dengan melakukan Al-Ibadat (Ibadah Mahdhah dan Ghoiru mahdha), Al-Mujahadah (Menahan hawa nafsu), Ar-Riyadhat (Melakukan zikir,dan puasa), dan Al-Inqitho'u ilallah (Orientasi hidup hanya untuk Allah). Hudhurul qolbi ma'allah (kehadiran hati bersama Allah), dan Taqarrub ilallah (Mendekatkan diri kepada Allah). itulah 3 amalan yang harus difokuskan oleh seorang muslim untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.
Tasawuf dibagi menjadi 3, Yakni, Al-Ashilah fil islam, Ad-Dakhilah fil islam, dan Neo sufisme. Al-Ashilah fil islam merupakan ajaran yang asli dari dalam ajaran islam, dan bersumber dari Al-Qur'an dan Hadirs. Al-Ashilah fil islam disebut juga inti ajaran islam, karena salah satunya mengajarkan tentang kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat nanti, yang kebahagiaan-nya amat bergantung pada rohani manusia dari perbuatan dosa. Allah Swt Berfirman.
Yang Artinya "(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak, Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
Tasawuf Al-Ashilah fil Islam bercorakkan Qur'ani, Sunni, Akhlaki, Amali, Salafi, Falsafi, dan Neo sufisme. Ketujuh corak ini dibagi menjadi 4, yaitu Qurani, dan sunni (Menjadi landasan dasar), Akhlaki (Menjadi tujuan), Amali (menjadi metode), dan salafi (Menjadi model). Sedangkan Ad-Dakhilah Fil Islam Merupakan Tradisi kebiasaan, Pemikiran yang hidup yang tumbuh diluar Islam, Kemudian terserap dalam Islam. Contoh, nasrani mempunyai unsur Fakir, menurut keyakinan nasrani bahwa Isa bin Maryam adalah seorang yang fakir, dan injil disampaikan kepada orang fakir. Isa berkata. "Beruntunglah kamu orang-orang miskin, karena bagi kamulah kerajaan Allah, Beruntunglah kamu orang yang lapar, karena kamu akan kenyang." , contoh lain ialah Hindu-Budha dengan Reinkarnasi dan nirwana. Dan yang terakhir Neo sufisme, atau tajdid, Merupakan gerakan pembaharuan, dan reformasi tasawuf, dari unsur bid'ah yang berasal dari luar Islam. Yang mempunyai tujuan memurnikan tasawuf baik teori maupun praktek agar tasawuf sejalan dengan Al-Qur'an dan sunnah. Semoga kita semua sebagai hamba yang Muslim senantiasa menjalankan kewajiban dan kesunnahan yang diajarkan Nabi Muhammad Saw hingga hari akhir hayat, dan menjadi umat yang mendapatkan syafa'atnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
PENULIS : DIMAS TRI FRASETIYOÂ
Dosen pengampuh : Dr. H. Hamidullah Mahmud, LC, MA.
