Mohon tunggu...
Dimas Sumarsono
Dimas Sumarsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

blog: http://uikpokpok.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setan Murtad Dan Wanita Pelacur

17 Oktober 2013   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Dalam setiap pergobanan,

Pasti terdapat perjuangan yang berakhir indah. Asal …

“WAHAI Azael kenapa kamu menangis?” tanya sang malaikat ketika melintas didepan pintu neraka.

“Kamu tahu? Aku sudah bosan di neraka. Aku sudah muak makan daging manusia yang hangus terbakar dan meminum nanah bekas luka mereka. Aku juga ingin berada disurga, memakan buah anggur dan meminum air yang segar” ucap Azael sambil tersedu-sedu.

“Loh, bukannya kamu ini setan. Itu kan sudah jadi kodrat kamu”, balas sang Malaikat kemudian duduk mendengarkan curhat Azael.

“Kodrat… kodrat… pasti kata-kata itu yang kudengar. Apa aku tidak boleh melanggar kodratku sendiri?” Azael berseru-seru. Dalam hatinya terasa begitu jengkel. Dia iri melihat sang malaikat yang berada didepannya.

“Bukankah kamu memang dilahirkan menjadi setan. Ayah kamu—Iblis, yang duluan membuat masalah!” sang malaikat mulai mengeluarkan pendapat.

“Itu kan salah ayahku. Bukan salah diriku. Lagipula kalau begini, lebih baik aku tidak usah dilahirkan saja.”

“Husss! Jaga ucapanmu Azael…”

“Kenapa aku harus menjaga ucapanku!” Azael protes.

“Kamu itu harus bersyukur sudah dilahirkan, meskipun menjadi setan. Kamu tetap salah satu ciptaanNya.”

“Kalau begitu bagaimana caranya agar aku bisa masuk kesurga?” Azael melemparkan pertanyaan yang sulit dijawab oleh sang malaikat.

Setelah lama berpikir, akhirnya sang malaikat memberikan jawaban. “Aku tidak bisa memberikan jawaban. Tapi aku rasa coba kamu bertanya kepada sang malaikat yang menjaga singgasana Tuhan. Dia paling dekat dengan Tuhan, aku rasa dia bisa memberikan sedikit bocoran berita langit.”

“Baiklah. Aku akan segera kesana…”

“Tapi hati-hati Azael… Kamu harus berpuasa terlebih dahulu bila ingin berbicara dekatnya. Harus benar-benar suci. Jika tidak, tubuhmu bakal hancur dimakan api oleh kepakkan sayapnya.”

“Oh begitu… terima kasih atas nasehatmu.”

Sang Malaikat lalu pergi meninggalkan Azael yang kembali menjaga pintu neraka. Kini didepan Azael sudah mengantri ribuan manusia yang terlihat murung. “Cuih… dasar manusia-manusia pendosa. Jijik aku melihat kalian!” ucap Azael sambil mendorong manusia-manusia tersebut dengan cambuk api yang sangat panas.

***

Satu bulan kemudian, dengan bersusah payah dan mati-matian. Akhirnya Azael bisa berpuasa sehari penuh. Azael lalu menemui sang malaikat penjaga singgasana Tuhan.

“Wahai malaikat penjaga singgasana, aku mendengar engkau bisa memecahkan masalahku ini. Apakah betul?” tanya Azael dengan hormat.

“Aku sudah tahu Azael apa yang engkau permasalahkan. Hanya ada satu cara agar engkau bisa masuk surga.”

“Apa itu?” Azael sudah tidak sabar.

“Kamu harus bisa mengajak satu orang pendosa di tempat pelacuran yang akan saya tunjukkan.”

Azael lalu melihat sebuah tempat yang tidak asing lagi baginya. Tempat itu adalah tempat dia memulai karir sebagai setan. “Disitu?”, Azael bertanya memastikan.

“Iya disitu!” jawab sang malaikat dengan tegas.

***

Sudah seminggu Azael berada ditempat yang penuh maksiat tersebut. Tapi tak satupun orang yang berhasil bertobat. Acapkali dia bersinggungan dengan saudara-saudaranya yang melakukan penyesatan. Azael sering diejek dan dihina, hingga julukan Murtad disematkan kepadanya.

Hingga pada akhirnya, tempat maksiat itu dibakar oleh orang-orang yang sedang menyebarkan agama Tuhan. Banyak orang-orang yang terjebak lalu mati terbakar. Azael pergi berkeliling kemudian melihat seorang wanita pelacur yang sedang tidur kelelahan usai “bekerja”.

“Bangun… bangun…” bisik Azael. Tapi wanita itu tetap tidur tak bergeming. Pantang putus asa, Azael memberikan mimpi kehidupan dineraka kepada wanita yang tertidur itu. Akhirnya wanita itu terbangun karena bermimpi yang sangat buruk.

Ketika terbangun, wanita itu melihat disekelilingnya sudah penuh api. Dengan langkah sigap wanita itu berhasil meloloskan diri.

Azael tersenyum ketika melihat wanita itu berhasil pergi meloloskan diri dari bencana api. Namun diseberang jalan, terlihat orang-orang yang berniat buruk ingin membunuh wanita tersebut.

“Jangan kesana, cepat berbelok!” Azael memberikan sebuah bisikan.

Merasa mendapat firasat, wanita itu lalu pergi berbelok kearah berlawanan. Kesebuah gurun yang tandus. Setelah berjalan beberapa jam, wanita itu tersesat. Sejauh mata memandang hanya pasir saja yang terlihat.

***

“Guk… guk-guk…” terdengar suara anjing dari kejauhan.

“Anjing ditengah gurun?” tanya wanita itu secara janggal didalam hati ketika mendengar suara anjing yang datang mendekat.

“Guk-guk…”, anjing itu muncul didepan wanita tersebut dan seolah ingin menunjukkan sesuatu. Wanita itu mengerti kemudian mengikuti anjing itu pergi dari belakang.

Tak berapa lama, wanita itu sampai ke sebuah sumur tua. Air yang tersisa tidak cukup banyak. Tapi cukup untuk menghilangkan dahaga.

“Minumlah air ini dulu…” ucap wanita itu sambil menuangkan air didepan anjing yang tampaknya sudah sangat kehausan. Anjing tersebut lalu meminum dengan hikmat. Wanita itu tertawa kecil melihat tingkah anjing tersebut. Begitu dilihatnya anjing tersebut kenyang, barulah dia meminum air yang sudah tidak tersisa dengan banyak.

Keesokkan harinya, wanita dan anjing tersebut tidak bernasib baik. Tubuh mereka kaku diterpa sinar matahari yang terik. Sang malaikat maut telah mencabut kedua nyawa tersebut. Tubuh kedua makhluk tersebut akhirnya menyatu dengan gurun yang ganas.

***

“Azael… Bangun…” seru sang malaikat.

Azael lalu membuka mata. “Dimana aku berada?” tanya Azael ketika melihat suasana yang sangat menyejukkan dan menenangkan hati disekelilingnya.

“Ini adalah surga. Engkau berhasil Azael!”

“Berhasil?” Azael masih kebingungan.

“Engkau rela berkorban demi wanita itu untuk menjadi seekor anjing. Tuhan melihat niat tulusmu.”

“Aa…ku berhasil?!” Azael terbata-bata, namun diwajahnya penuh semburat kebahagiaan.

“Minumlah ini dulu Azael. Bukankah ini minuman yang engkau inginkan dari dulu?”

Azael lalu meminum air tersebut. Nikmat sekali hingga dia enggan berhenti. “Air apa ini?” tanya Azael penasaran.

“Ini air dari sungai yang mengalir jernih didalam surga. Tidak tercemar oleh apapun. Dan rasanya sungguh segar”, jawab sang malaikat dengan wajah yang bercahaya. “Dan kamu tahu Azael. Air ini adalah air yang sama dengan yang kamu minum sewaktu disumur. Tuhan telah memberikan berkatnya untuk kamu.”

“Terima kasih Tuhan!” Azael berseru sambil sujud syukur. Begitu bangun kemudian dia teringat akan wanita yang dituntunnya. “Maaf, mengenai wanita itu. Dimana dia sekarang?”, tanya Azael kepada sang malaikat.

“Tenang… itu dia yang sedang berjalan dibelakangmu”, jawab sang malaikat.

Azael lalu menoleh kebelakang. Dan wajahnya tampak bercahaya, penuh kehangatan dan kebahagiaan.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun