November 2024 akan menjadi bulan yang ditunggu tunggu oleh masyarakat Amerika Serikat, karena pada bulan November nanti, Joe biden dan Donald Trump akan memperebutkan lagi kursi kepresidenan lagi. Donald Trump pernah dikalahkan oleh Joe biden pada saat pemilihan 2020 kemarin dengan Joe biden yang memenangkan 81 juta suara mengalahkan Trump.Â
Tetapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa kemenangan Biden 4 tahun lalu dan pengabdian nya sampai sekarang, banyak warga Amerika Serikat yang tidak puas dengan kepemimpinan nya. Contohnya pada tahun 2023 lalu amerika mengalami inflasi dan kenaikan harga bensin imbas perang antara Ukraina dan Russia lalu ada kekhawatiran tentang usia dan ketajaman mental Biden. Beberapa orang Amerika merasa bahwa ia mungkin tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk menjadi presiden, sehingga mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap kemampuan kepemimpinannya (Pew Research Center).Â
Lalu peringkat dukungan terhadap Biden sangat terpolarisasi menurut partai. Anggota Partai Republik pada umumnya tidak menyetujui kebijakan dan gaya kepemimpinannya, sementara anggota Partai Demokrat memiliki perasaan campur aduk, dan ada yang merasa bahwa Trump belum cukup progresif atau efektif dalam mendorong bagian-bagian penting dari agenda mereka.Â
Selain itu Donald Trump pada maret 2023 lalu didakwa atas pembayaran uang tutup mulut kepada aktris film dewasa sehingga ia dihukum penjara atas ini. Â Pemilihan Presiden 2024 tidak hanya sekedar memilih seorang pemimpin, tetapi juga sebuah pernyataan tentang arah dan nilai-nilai yang dipegang oleh rakyat Amerika. Seiring dengan semakin dekatnya hari pemilihan, perhatian dunia akan tertuju pada hasil yang akan menentukan masa depan salah satu negara paling berpengaruh di dunia ini. Dengan demikian, warga Amerika diharapkan untuk berpartisipasi aktif dan memberikan suara mereka, demi masa depan yang lebih baik dan lebih stabil bagi semua.
referensi:
Pew Research Center
