Adanya kerjasama antara koperasi kopi di kerinci dan perusahaan juga menjadi keuntungan sendiri dalam memperbaiki kualitas yang diharapkan. Sehingga penting bagi pemerintah kerinci dan pusat mengingat bahwa kopi kerinci menjadi salah satu penambah pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta menjadi perwakilan Indonesia di Wina, Austria yang tentunya pemerintah daerah harus memikirkan cara dan membuat kebijakan yang sesuai untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi kopi kerinci di dunia internasional dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.
Sehingga pemerintah kerinci dan pusat harus bekerjasama dalam menyelesaikan tantangan yang muncul seperti kurangnya pemerataan infrastruktur, memperbaiki kualitas SDM, sosialisasi, pelatihan, dan pemberdayaan terhadap masyarakat tentang potensi kopi di dunia internasional, dan menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya nilai globalisasi di dalam masyarakat kerinci dalam faktor ekonomi dan teknologi supaya GVC dapat diimplementasikan dengan baik.
Selain itu, pemerintah kerinci harus aware terhadap permintaan pasar kopi indonesia yang meningkat hingga 65% dengan melakukan berbagai upgrading seperti memperbaiki kualitas kopi kerinci baik melakukan kerjasama dengan perusahaan maupun dengan negara lain seperti Vietnam, Brazil, dan kolombia dalam hal kualitas kopi yang dapat bersaing dipasar global atau pakar dan ilmuwan di bidang kopi baik domestik maupun internasional serta upgrading teknologi baik melakukan impor maupun pengembangan teknologi dalam produksi kopi.Â
Dalam produksinya pun, pemerintah harus menggunakan pendekatan green economy yang diharapkan menguntungkan masyarakat kerinci dalam peningkatan dan memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang berjangka panjang dengan melihat eksistensi lingkungan di dalamnya seperti pemberdayaan SDM yang baik, kesetaraan sosial dalam hasil produksi, serta mengurangi resiko lingkungan dan kelangkaan ekologis untuk meraih kehidupan lingkungan berkelanjutan.
Selain upgrading, pemerintah harus melakukan perluasan lahan yang tidak mengganggu ekosistem dan tempat budaya kerinci seperti mengkonversi wilayah pertanian kentang, kol dengan kopi yang tentunya mengupayakan kerjasama antara penduduk dengan pemerintah terkait lahan perkebunan atau melakukan pembentukan organisasi maupun asosiasi petani kopi yang memiliki lahan pertanian tanaman untuk dapat dikonversi menjadi lahan kopi yang tentunya menghindari penebangan pohon dan teh yang berkelanjutan.Â
Daftar Pustaka
Kesa, D. D., & Lee, C. W. (2013). Kebijakan Sektor Pertanian sebagai Awal Kebangkitan Ekonomi (Studi Kasus Taiwan Dalam Mengelola Komoditas Padi). Jurnal Vokasi Indonesia, 1(1). Hal. 45
kopikayuaro.com (2019, November 11). Inilah Sejarah Kopi kerinci Yang Jarang di ketahui Orang .... Retrieved July 3, 2020, from https://kopikayuaro.com/blog/inilah-sejarah-kopi-kerinci-yang-jarang-di-ketahui-orang/
Mayadi, S,A. -2018, October 7). Kopi Kerinci Untuk Dunia - Radarjambi.co.id | Berita .... Retrieved July 3, 2020, from http://www.radarjambi.co.id/read/2018/10/07/17909/kopi-kerinci-untuk-dunia/
Neilson, J. (2013). The value chain for Indonesian coffee in a green economy. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 4(3), 183-198.
Pusparisa, Y. (2019, December 13). Produksi Kopi Indonesia Kalah dari Brazil dan Vietnam. Retrieved June 20, 2020, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/13/produksi-kopi-indonesia-kalah-dari-brazil-dan-vietnam