Lengkong, Kabupaten Tegal (11/08/2022) -- Stunting merupakan sebuah fenomana yang kasusnya banyak terjadi di Indonesia. Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dan disebabkan oleh pemenuhan gizi yang buruk, infeksi yang intens dan dengan frekuensi berulang kali, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai (Who.int).Â
Berdasarkan data dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Tegal mencapai angka 28,1 persen pada jumlah kasus stunting. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tegal sendiri kasus stunting masih cukup banyak ditemui dan tergolong tinggi.
Maraknya kasus stunting ini, juga menarik perhatian LPPM Universitas Diponegoro, sehingga menjadikan Stunting sebagai salah satu tema utama pada kegiatan KKN Tim 2 Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022.Â
Kali ini Dimas Sentiko, bersama teman-teman kelompok 2 KKN Tim 2 Universitas Diponegoro membuat program untuk membantu mengurangi jumlah kasus stunting yang ada di Desa Lengkong, Kabupaten Tegal. Program ini tentunya juga mendukung program SDGs Nomor 3 tentang Good Health and Well-Being.
Program edukasi terkait stunting yang dirancang oleh Dimas Sentiko, dan teman-teman kelompoknya memiliki 2 sasaran, yakni ibu-ibu warga Desa Lengkong dan anak-anak SD setempat.Â
Untuk ibu-ibu, program edukasi dilakukan dengan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas posyandu, seperti mengisi dan memberi penyuluhan terkait stunting di kelas balita, pembuatan poster yang nantinya bisa dipakai untuk edukasi stunting di posyandu yang ada di Desa Lengkong.Â
Untuk anak-anak SD, program disusun dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga Kesehatan alat reproduksi, dan motivasi "Aku dan Impianku" dengan tujuan memberikan stimulus agar berani meraih cita-cita setinggi-tingginya dan secara tidak langsung mampu menekan jumlah kelahiran stunting yang diakibatkan pernikahan dini.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tanggal 13 Juli 2022, yang dilaksanakan di beberapa posyandu yang terletak di Desa Lengkong dan beberapa Sekolah Dasar serta Madrasah. Target siswa-siswi yang dituju untuk program ini adalah yang berusia 10-13 tahun dimana masa pubertas sudah dialami oleh mereka.Â