Mohon tunggu...
Dimas Sadiman
Dimas Sadiman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis dan peduli dengan berbagai konten lokal. Saat ini sebagai owner dari penerbit anugrah jaya Palembang. Ketua IKAPI Sumsel, dan menulis diberbagai penerbit mayor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Studi Tour Apakah Perlu?

13 Mei 2024   12:13 Diperbarui: 13 Mei 2024   12:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya tetap prihatin dengan kecelakaan yang menimpa anak anak SMK di Jawa Barat. Kemudian rame rame menyalahkan studi tur. Kita sudah terlanjur sering salah mengambil kesimpulan. Sebuah problematik di Indonesia, ketika yang kecelakaan yang disalahkan sekolahnya yang membuat kegiatan studi tour, kenapa tidak menyalahkan yang lain misalkan pembuat jalan, pembuat mobil. Kalau tidak ada jalan kan nggak ada kecelakaan, kalau tidak ada mobil kan tidak ada kecelakaan. Bukan karena studi tur kemudian ada kecelakaan.

Saya yakin studi tur nya bagus karena memberi pengalaman kepada siswa untuk belajar. Meskipun yang lebih tepat studi komparatif. Dengan guru tidak mengambil keuntungan dan fasilitas dari studi tersebut. Kegiatan pyur untuk kepentingan pengembangan diri siswa. Belajar banyak dari tempat lain, dan studi tur  lebih tepat diubah menjadi studi komparatif mengunjungi pameran teknologi, bursa kerja, industri dan berbagai pengalaman. Saya termasuk mendukung studi komparatif para guru. Agar belajar dari tempat lain dengan melihat secara langsung, sekolah, pelaksanaan kurikulum, dan berbagai kemajuan yang dilakukan orang. Dengan melihat maka akan menjadi lebih mudah memajukan sekolah kita. Pemilihan lokasi yang tepat untuk belajar akan memberikan manfaat. Larangan studi tur ke seluruh Indonesia apakah bijak? Sama seperti larangan mengadakan perpisahan siswa apakah bijak? Hanya saja memang pelaksanaan studi yang diubah menjadi studi komparatif perlu ada program yang jelas untuk pengembangan dan pembelajaran di luar kelas, biaya yang tidak memberatkan, evaluasi dan penilaian apa yang dilakukan, dan hal lain

 Banyak hal positif dari studi komparatif dan perpisahan jika kita melihat pola pembelajaran negara negara modern. Semoga lahir renungan dan pemikiran yang dalam dalam pengambilan keputusan. Buka  sebuah emosi yang dalam sehingga membuncah kan emosi yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun