Mohon tunggu...
Dimas Sadiman
Dimas Sadiman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis dan peduli dengan berbagai konten lokal. Saat ini sebagai owner dari penerbit anugrah jaya Palembang. Ketua IKAPI Sumsel, dan menulis diberbagai penerbit mayor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran Mulok, Penanaman Karakter yang Dilupakan

14 April 2024   06:22 Diperbarui: 14 April 2024   06:41 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Kurikulum KBK, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, selalu muncul Pelajaran Muatan Lokal yang dapat dilaksanakan dalam bentuk integrasi pada mata pelajaran lain, atau dalam mata pelajaran sendiri sebanyak 2 jp.

Tetapi banyak daerah yang kurang memperhatikan pentingnya Mulok untuk kepentingan pembangunan karakter, promosi potensi lokal dan menggali potensi daerah. Ada  Kabupaten kota yang lebih suka membuat mulok Bahasa Inggris atau Bahasa Arab. Pertanyaan kandungan lokalnya dan keunggulan lokalnya dimana?

Idealnya mulok diajarkan dalam bentuk pelajaran sendiri seperti di Jawa Barat atau Jawa Tengah dengan mata pelajaran Bahasa Sunda atau Bahasa Jawa. Di i Sumatera Selatan ada Keputusan Gubernur Sumsel No. 38 Tahun 2015 tentang Muatan Lokal Sumsel. Isinya secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu 1. Lingkungan alam potensi kearifan lokal wisata Alam dan wisata sejarah, pemberdayaan dan konservasi alam. 2 Lingkungan sosial dan 3. Lingkungan budaya.

Mulok Sumsel sangat adaptif terhadap potensi lokal agar diketahui, dipahmi, dan disadari oleh setiap insan yang hidup dan tinggal di Sumsel.

Tetapi respon terhadap Pergub ini sangat lambat hanya beberapa gelintir orang yang menyadari dan terus berjuang untuk memasukan mulok dalam pelajaran. Ada beberapa kabupaten seperti Banyuasin, Muba, Lahat, dan Okut yang telah melaksanakan muatan lokal dalam bentuk mata pelajaran sendiri.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI sudah dirumuskan meskipun perlu penambahan atau penyempurnaan.

Beberapa penulis Sumsel yang dipelopori oleh Dr. Sadiman telah menulis buku Mulok Sumsel lengkap mulai dari SD, SMP, dan SMA. Diterbitkan oleh penerbit CV Anugrah Jaya dan Penerbit Yudistira, dapat dijadikan sebagai buku rujukan dalam proses pembelajaran Mulok.

Perlu kemauan dan usaha keras dari setiap kabupaten untuk menjadi milik sebagai sarana memperkenalkan keunggulan lokal kepada masyarakat luas khusunya kepada peserta didik. 

Momentum Kurikulum Nasional 2024 harus dijadikan sebagai modal Daerah untuk memasukan mata pelajaran mulok dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Jika ingin budaya dan Potensi Daerah dapat dikembangkan lebih cepat.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun