Sesuai perkiraan Jalur Lintas Timur, Palembang-Betung akan menjadi salah satu problem utama kemacetan mudik 2024. Semoga tidak seperti Brexit di Brebes. Hal ini akan terus terjadi sampai musim mudik selesai, bahkan saat kelak jalan tol dibuka, dan tol ke Jambi belum berfungsi.
Jalan sempit satu jalur, dan kapasitas kendaraan serta disiplin berlalu lintas yang rendah menjadi sasaran "biang kerok". Sebenarnya ada faktor lain, kita selalu "reaktif" tidak "antisipatif". Kita sering terkaget-kaget begitu sesuatu terjadi dan seolah diluar perkiraan.
Dibukanya pintu tol di Kabupaten Banyuasin yang manapun akan menjadi Problem Kemacetan. Sebab selama ini kemacetan selalu terjadi jika ada simpangan. Volume kendaraan yang tadinya tertahan di OI dan Palembang sekarang mengalir deras dan tumpah di Banyuasin.
Jalan yang sempit, dan juga tidak ada jalan alternatif membuat masalah semakin rumit.
Seharusnya tol keluar dan titik akhir tol di Banyuasin jangan dibuka dengan pertimbangan: kapasitas jalan yang tidak memadai. Perhitungan jumlah kendaraan yang masuk tol menuju Jambi dan Riau, ditambah dengan masyakarat yang sedang "mobil" ke Palembang menjelang Idul Fitri berbaur berdesakan di jalan yang selama hari biasa sudah penuh sesak.
Dalam beberapa hari ke depan baik sebelum maupun sesudah lebaran kemacetan akan menjadi sangat biasa dan sering terjadi. Mari kita buktikan saja.
Lalu dimana solusinya?
Tutup semua pintu exit tol di Banyuasin. Semua turun dari tol di  Palembang, sehingga mobil menuju Jambi dan Riau dapat tertahan di kota Palembang. Dan jumlah yang masuk ke lintas Timur tidak seperti "Air bah" yang menyesakan jalan Palembang Betung. Sedangkan pintu masuk tol menuju keluar Banyuasin dapat dibuka, sehingga dapat menjadi bisa exit langsung di Palembang.
Pengaturan dan penjagaan jalan oleh petugas dan dibantu relawan tidak akan banyak membantu. Karena volume kendaraan melebihi kapasitas. Satu satunya peluang hanya menghambat Mereka "berderup" di lintas Timur Banyuasin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H