Sukabumi meluncurkan sebuah aplikasi inovatif untuk pengelolaan keuangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di desa Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah proses pengelolaan dan pelaporan keuangan PBB, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam administrasi desa.
Pada Sabtu (10/08/24), dua mahasiswa Teknik Informatika Semester 6 yaitu Dimas Ramadhan dan Rizki Juliansyah dari Universitas MuhammadiyahDesa Sagaranten, yang selama ini menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan PBB, kini dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mengoptimalkan proses pendataan, dan pelaporan. Dengan dukungan teknologi digital, diharapkan sistem pengelolaan keuangan desa menjadi lebih rapi dan terstruktur, serta memudahkan perangkat desa dalam menjalankan tugas mereka.
Kedua mahasiswa ini berperan aktif dalam proses pengembangan aplikasi ini, mulai dari tahap perancangan, uji coba, hingga peluncuran. Mereka juga memberikan pelatihan kepada aparat desa tentang cara menggunakan aplikasi ini dengan efektif, serta bagaimana memanfaatkan data yang dihasilkan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
"Kami berharap aplikasi pengelola keuangan PBB ini dapat memberikan dampak positif bagi Desa Sagaranten, terutama dalam hal transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan desa. Ini adalah salah satu bentuk kontribusi kami dalam mendukung kemajuan desa," ujar Dimas, salah satu mahasiswa Teknik Informatika.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengelolaan keuangan desa menjadi lebih modern dan akuntabel, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Sagaranten. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya modernisasi sistem administrasi keuangan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H