Pentas menggambarkan sebuah jalan tepatnya depan rumah Andhika. Di sana ada 2 tokoh anak-anak, yaitu Andhika dan Dimas. Andhiika heran melihat tingkah laku Dimas yang hamper seetiap hari membawa kantung kresek hitam. Karena penasaran dia akhirnya bertanya .
Andhika:(bingung) Saya heran lihat kamu, apa sih isi kresek hitam itu?
Dimas :Ini?(melihat kresek hitam ) Cuma sampah plastic koq …
Andhika;Hah? (kaget) sampah plastic? (meyakinkan)
Dimas :Iyaa…sampah plastic … memang kenapa ?
Andhika:iih !!! jadi kamu ini sekarang jadi pemulung? ( kaget)
Dimas :Pekerjaan ini , sudah agak lama saya lakukan. ( menjelaskan) mengapa kamu
baru heran sekarang?( melihat andhika )
Andhika :Ohh.. yak an saya baru tahu dim … ( membela diri )
Dimas : Apa salah nya juga jadi pemulung? Apa yang salah ? ( menanyai Andhika
dengan nada cukup tinggi)
Andhika:Ya ga aada yang salah dim… ( dengan nada rendah )
Dimas pun tertawa melihat keheranan Andhika . Mendengar ada yang bercakap-cakap di depan rumah, adik Andhika , yang bernama Cut Roby keluar .
Cut :Ada apa ini, mengapa rebut-ribut sih? (sambil mendekati Andhika )
Dimas :Hei cut … (saat melihat Cut keluar )
Andhika : Ini, saya sedang ngobrol dengan pemulung . ( ngelirik Dimas )
Cut :Hah ? Pemulung ? Siapa yang jadi pemulung? (polos)
Andhika : Siapa lagi selain …. ( melihat Dimas)
Cut : Hah ? serius ?( kaget )
Tiba-tiba ada suara berdehem. Semuanya menoleh ke arah datangnya suara . Ternyata yang berdehem itu adalah Pak Diwang, ayah nya Andhika dan Cut.
Diwang :Ada apa ini ? (dengan suara ramah )
Dimas :Tidak ada apa-apa , Pak. ( berusaha menutupi )
Andika:Bohong… Dia sekarang jadi pemulung! ( Dengan nada sinis )
Cut: Kakak!!! Ga boleh begitu !( menenangkan kakaknya )
Andhika `: Biarin apa! ( ketus )
Diwang : Apa betul itu Dim? ( ramah )
Dimas:Iiiya Pak..benar ( malu)
Dimas pun terdiam karena ,malu. Ada perasaan menyesal di hatinya karena sudah memberitahukan pekerjaan dia kepada Andhika dan Cut.
Diwang:Ya.. ya.. menurut Bapak pekerjaan itu bagus koq… apalagi jika sudah
menghasilkan uang ( sambil tersenyum kagum ). Hal itu memang baik karena
limbah plastic merupakan suatu masalah . Berbeda dengan sampah kertas dan
sampah daun yang secara alami dapat terurai sendiri…
Andhika :Jadi pekerjaan Dimas ini suatu pekerjaan mulia Pak? (Melihat Bapaknya)
Diwang :Benar.Di Jepang misalnya, sampah plastic sudah menjadi masalah berat.
(menjelaskan) Mereka sudah lama mencari jalan keluar unuk mengatasinya…
Cut : Tuh ka.. makanya jangan sok tahu dulu ( mencandai kakaknya )
Diwang: (mengingat-ingat)Oh iya Dim… Bapak sepertinya ada beberapa barang bekas
dari plastic yang sudah tidak di gunaakan lagi…Kamu mau ?
Dimas :Dengan senang hati Pak (merasa senang )
Diwang : Oke kita masuk dulu ke dalam untuk mengambil barang-barangnya ( mengajak
anak-anaknya )
Cut :Ayooo ( semangat )
Dimas dan Andhika: (serentak ) ayoooooooooooooooo ...haha
Para pemeran bergegas memasuki rumah ….
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H