Mohon tunggu...
dimas ramadhan
dimas ramadhan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat pertama di INSTITUT PERTANIAN BOGOR DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Selanjutnya

Tutup

Drama

Manfaat Limbah Plastik

24 Desember 2014   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentas menggambarkan sebuah jalan tepatnya depan rumah Andhika. Di sana ada 2 tokoh anak-anak, yaitu Andhika dan Dimas. Andhiika heran melihat tingkah laku Dimas yang hamper seetiap hari membawa kantung kresek hitam. Karena penasaran dia akhirnya bertanya .

Andhika:(bingung) Saya heran lihat kamu, apa sih isi kresek hitam itu?

Dimas :Ini?(melihat kresek hitam ) Cuma sampah plastic koq …

Andhika;Hah? (kaget) sampah plastic? (meyakinkan)

Dimas :Iyaa…sampah plastic … memang kenapa ?

Andhika:iih !!! jadi kamu ini sekarang jadi pemulung? ( kaget)

Dimas :Pekerjaan ini , sudah agak lama saya lakukan. ( menjelaskan) mengapa kamu

baru heran sekarang?( melihat andhika )

Andhika :Ohh.. yak an saya baru tahu dim … ( membela diri )

Dimas : Apa salah nya juga jadi pemulung? Apa yang salah ? ( menanyai Andhika

dengan nada cukup tinggi)

Andhika:Ya ga aada yang salah dim… ( dengan nada rendah )

Dimas pun tertawa melihat keheranan Andhika . Mendengar ada yang bercakap-cakap di depan rumah, adik Andhika , yang bernama Cut Roby keluar .

Cut :Ada apa ini, mengapa rebut-ribut sih? (sambil mendekati Andhika )

Dimas :Hei cut … (saat melihat Cut keluar )

Andhika : Ini, saya sedang ngobrol dengan pemulung . ( ngelirik Dimas )

Cut :Hah ? Pemulung ? Siapa yang jadi pemulung? (polos)

Andhika : Siapa lagi selain …. ( melihat Dimas)

Cut : Hah ? serius ?( kaget )

Tiba-tiba ada suara berdehem. Semuanya menoleh ke arah datangnya suara . Ternyata yang berdehem itu adalah Pak Diwang, ayah nya Andhika dan Cut.

Diwang :Ada apa ini ? (dengan suara ramah )

Dimas :Tidak ada apa-apa , Pak. ( berusaha menutupi )

Andika:Bohong… Dia sekarang jadi pemulung! ( Dengan nada sinis )

Cut: Kakak!!! Ga boleh begitu !( menenangkan kakaknya )

Andhika `: Biarin apa! ( ketus )

Diwang : Apa betul itu Dim? ( ramah )

Dimas:Iiiya Pak..benar ( malu)

Dimas pun terdiam karena ,malu. Ada perasaan menyesal di hatinya karena sudah memberitahukan pekerjaan dia kepada Andhika dan Cut.

Diwang:Ya.. ya.. menurut Bapak pekerjaan itu bagus koq… apalagi jika sudah

menghasilkan uang ( sambil tersenyum kagum ). Hal itu memang baik karena

limbah plastic merupakan suatu masalah . Berbeda dengan sampah kertas dan

sampah daun yang secara alami dapat terurai sendiri…

Andhika :Jadi pekerjaan Dimas ini suatu pekerjaan mulia Pak? (Melihat Bapaknya)

Diwang :Benar.Di Jepang misalnya, sampah plastic sudah menjadi masalah berat.

(menjelaskan) Mereka sudah lama mencari jalan keluar unuk mengatasinya…

Cut : Tuh ka.. makanya jangan sok tahu dulu ( mencandai kakaknya )

Diwang: (mengingat-ingat)Oh iya Dim… Bapak sepertinya ada beberapa barang bekas

dari plastic yang sudah tidak di gunaakan lagi…Kamu mau ?

Dimas :Dengan senang hati Pak (merasa senang )

Diwang : Oke kita masuk dulu ke dalam untuk mengambil barang-barangnya ( mengajak

anak-anaknya )

Cut :Ayooo ( semangat )

Dimas dan Andhika: (serentak ) ayoooooooooooooooo ...haha

Para pemeran bergegas memasuki rumah ….

SELESAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun