Mohon tunggu...
Dimas Priantono
Dimas Priantono Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Buat yang Belum (Sempat) Baca Soal Corona

4 Maret 2020   19:00 Diperbarui: 4 Maret 2020   20:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tulisan ini bermaksud untuk memberikan informasi tambahan terkait penyakit yang cukup banyak menjadi pembahasan akhir-akhir ini, yaitu Coronavirus Disease 19 (COVID-19).  Mungkin para warganet sekalian telah banyak mendapatkan informasi dari media sosial, pesan instan, media televisi, radio, ataupun media cetak.  Tulisan saya ini bersifat melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya yang sudah banyak disampaikan oleh rekan-rekan sejawat dokter dan pejabat Kementerian Kesehatan.

Penyakit infeksi dengan kasus awal di Wuhan, RRC ini telah menyebar ke banyak negara. Terdapat beberapa istilah yang banyak digunakan untuk merujuk pada kondisi ini. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan istilah yang diberikan untuk virus yang menjadi penyebab penyakit ini.  Sedangkan penyakitnya sendiri, disebut sebagai COVID-19.  Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) per tanggal 21 Februari 2020 menunjukkan bahwa 30 negara sudah memiliki kasus yang dikonfirmasi.

Kita bersyukur bahwa pada awalnya negara kita, Indonesia, masih bebas dari penyakit ini.  Namun, beberapa hari lalu kita dikejutkan dengan berita 2 saudara kita di Depok yang terinfeksi SARS-CoV-2). Data per 4 Maret 2020 menunjukkan bahwa jumlah negara dengan kasus positif pun meningkat hingga mencapai 77 negara. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi melalui aplikasi pesan instan menyebabkan tidak terhitungnya jumlah disinformasi mengenai kejadian ini. Pasar swalayan ramai diserbu orang-orang yang ketakutan kehabisan bahan pangan.

Kita juga sepantasnya bersyukur bahwa berdasarkan berita terbaru, dua saudara kita yang berasal dari Depok telah menjalani perawatan dan menunjukkan perbaikan.  Kita juga perlu mendoakan para tenaga medis dan saudara-saudara kita yang baru pulang yang berada di Pulau Sebaru untuk diisolasi, agar dapat menjalani proses pemantauan dengan baik dan pulang dengan sehat.  Sebagai warga negara yang baik, kita harus bersikap tenang namun waspada. Tidak perlu panik atau takut secara berlebihan.  Tindakan masyarakat yang berbondong-bondong memborong masker misalnya, merupakan dampak dari penyebaran informasi yang kurang tepat (disinformasi) ataupun berita bohong (hoax) yang mudah sekali menyebar melalui media sosial ataupun aplikasi pesan instan.

Sebagai bangsa Indonesia, kita memiliki budaya yang sangat baik, salah satunya adalah musyawarah dan gotong royong.  Di dalam hidup bermasyarakat, kita banyak berkumpul dengan tetangga, komunitas, pengajian, teman kantor, atau kelompok-kelompok lainnya.  Interaksi sosial merupakan bagian dari kehidupan manusia pada umumnya, dan penyakit COVID-19 hendaknya tidak meniadakan komunikasi antar sesama kita. Secara umum, kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar di ruang tertutup baiknya ditunda bila tidak perlu. Bila memang penting dan mendesak, harap berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dan terapkan langkah-langkah di bawah ini. Namun, interaksi dalam kelompok kecil (sekolah, kantor, ibadah dalam skala kecil) tetap dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.  Penyakit COVID-19 merupakan penyakit infeksi yang bersifat dinamis, sehingga apabila tidak dilakukan pencegahan dengan baik, akan berisiko menimbulkan penularan dengan laju yang tinggi. Namun dengan pencegahan yang baik, kasus ini dapat dicegah.

Secara umum, mereka yang dianggap berisiko tinggi terhadap COVID-19 adalah orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang positif COVID-19 dan mereka yang memiliki riwayat bepergian ke RRC.  Adapun kelompok yang lebih rentan lagi antara lain pada anak-anak, lansia, mereka dengan penyakit menahun, atau orang yang menggunakan obat-obat yang menurunkan daya tahan tubuh.  Penularan penyakit ini melalui cairan tubuh, khususnya cairan pernapasan (dahak, liur yang tercampur dahak, bersin, batuk).

Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita turut ambil bagian dalam permasalahan global ini. Kepada para aparat, RT, RW, hendaknya memberikan edaran agar warga dengan gejala demam DAN riwayat kontak dengan penderita positif SARS-CoV-2/riwayat bepergian ke luar negeri tidak mengikuti kegiatan yang melibatkan komunitas. Mereka yang sakit agar segera meminta pertolongan ke pelayanan kesehatan terdekat. Seseorang dengan riwayat pergi ke Cina (RRC) atau negara dengan kasus positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir harap melapor kepada dinas kesehatan setempat dan tidak melakukan kegiatan di komunitas sampai mendapatkan keterangan dari dinas kesehatan tersebut. Pelaporan dilakukan melalui hotline Kemenkes dan hendaknya tidak datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit.  Di fasilitas pelayanan kesehatan banyak terdapat saudara-saudari kita yang sakit dan daya tahan tubuhnya lemah sehingga sangat mudah tertular.  Himbauan juga perlu diberikan agar menghindari bepergian yang tidak mendesak (seperti liburan) ke daerah wabah, khususnya RRC.

Seluruh komponen masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif mencegah penularan penyakit dengan cara melakukan pembersihan secara rutin. Hingga saat ini, belum ada rekomendasi untuk mencuci/melap/membersihkan lingkungan dengan cairan alkohol. Bersihkan secara rutin gagang pintu, meja, dan tempat-tempat lain yang banyak disentuh, dengan metode pembersihan seperti biasanya. Ajarkan kepada seluruh anggota masyarakat untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 40-60 detik, atau dengan hand-sanitizer berbasis alkohol yang mengandung alkohol 60-95%. Jika memungkinkan, sediakan tempat cuci tangan di depan tempat-tempat layanan umum agar masyarakat dapat mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan orang lain. Ajarkan kepada semua orang untuk tidak menyentuh mata,  hidung, atau mulut. Jika tersentuh, harap mencuci tangan dengan benar. Langkah-langkah mencuci tangan yang benar dapat diunduh di internet pada situs-situs pelayanan kesehatan resmi.

Tidak perlu panik atau khawatir berlebihan jika di sekitar kita ada yang batuk/bersin. Akan tetapi, perlu dilakukan edukasi mengenai teknik batuk/bersin yang benar. Batuk/bersin harus ditutup dengan kertas tisu, yang kemudian dibuang di tempat sampah. Setelahnya, orang yang batuk/bersin harus mencuci tangan dengan sabun. Hal ini bertujuan untuk menghindari penularan melalui cairan batuk/bersin.

Apakah kita harus menggunakan masker saat keluar rumah? Hingga saat ini, baik CDC maupun Kemenkes tidak menyarankan mereka yang sehat untuk menggunakan masker secara terus-menerus.  Penggunaan masker dianjurkan kepada mereka yang sakit atau menunjukkan gejala (batuk, bersin, atau demam), untuk mencegah terjadinya penularan. Penggunaan masker juga bermanfaat bagi mereka dengan daya tahan yang kurang karena penyakit ataupun konsumsi obat-obatan tertentu. Apabila ragu-ragu, harap berkonsultasi dengan dokter.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Tulisan ini saya sampaikan berdasarkan data ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Tulisan ini murni merupakan concern saya sebagai warga negara dan tidak mewakili perhimpunan profesi ataupun institusi manapun. Diharapkan tulisan ini tidak membuat kepanikan di masyarakat, namun justru agar masyarakat dapat dengan tenang menjalani kegiatan sehari-hari dengan baik. Adapun seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan penyakit ini, harap senantiasa mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI selaku badan yang berwenang di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun