Merawat monyet yang menggemaskan adalah kekejaman? Mengapa bisa begitu?
Manusia dan hewan hidup berdampingan di Bumi ini. Hampir semua orang menyukai hewan mamalia, seperti  Ordo Primata, Artiodactyla. Hewan Animalia, seperti  Ordo Passeriformes, Sphenisciformes. Reptil seperti  hewan-hewan Ordo Ophidia, Lecertilia, Chelonia. dan macam-macam serangga.
Banyak orang rela membayar mahal demi mendapatkan hewan-hewan yang ia inginkan. Ada hewan yang dijadikan koleksi, ada pula yang dijadikan sebagai anggota keluarga mereka.Â
Tapi hal yang menjadi masalah adalah banyak dari kita, manusia yang tidak faham bahwa mana hewan yang lazimnya dipelihara, dan mama hewan yang seharusnya hidup di alam liar. Salah satu contoh hewan yang tak layak untuk berada di rumah kita ialah monyet ekor panjang atau Macaca Fascicularis.Â
Dengan dalih rasa cinta dan kasih sayang manusia terhadap primata yang dinilai pintar nan menggemaskan ini, banyak orang berbondong-bondong memelihara hewan tersebut sejak usia masih sangat kecil (bayi). Kebanyakan mereka mendapatkan bayi monyet ekor panjang dari pedagang yang ada di kota. T
ahukah kalian, bahwa ada kekejaman yang amat luar biasa dibalik ketersediaan bayi monyet ekor panjang yang diperdagangkan?. Sebelum kita mengulik secara singkat kekejaman yang ada dibalik perdagangan monyet ekor panjang. Berikut adalah beberapa jenis primata yang berkerabat dengan Macaca Fascicularis.
Berbagai Primata yang tersebar di seluruh dunia ini antara lain :
Monyet Dukun atau Mandrillus Sphinx banyak terdapat di Kamerun, Kongo, Gabon dan Equatorial Guinea. Monyet Ekor Singa atau  Macaca Silenus yang berasal dari India Selatan.Â
Macaca Fuscata atau monyet Jepang, Babun Hamadryas atau Papio Hamadryas, Beruk Bar-bar atau Macaca Sylfanus yang banyak terdapat di Maroco, Macaca Fascicularis yang tersebar di seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia, serta masih banyak lagi spesies primata lainnya.
Macaca Fascicularis atau monyet ekor panjang menurut Smith (1988) dapat berusia sampai 30 tahun. biasanya monyet ekor panjang membentuk kelompk yang berjumlah 20 hingga 30 ekor dengan jumlah pejantan dewasa 2 hingga 4 ekor.Â