Mohon tunggu...
Dimas NaufalAbi
Dimas NaufalAbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Tim II Undip

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Financial

Curhatan UMKM ke Mahasiswa Undip Pasca PPKM Darurat

8 Agustus 2021   21:36 Diperbarui: 8 Agustus 2021   22:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (08/08/2021) -- Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) bukan sekadar tragedi kesehatan dan kemanusiaan, pagebluk juga mempengaruhi aspek ekonomi. Ketika pandemi semakin ganas, ada kecenderungan masyarakat menahan konsumsi dan memilih menabung untuk bersiap menghadapi skenario terburuk.

Saat ini pandemi virus corona di Indonesia sedang ganas-ganasnya. Per 8 Agustus 2021, jumlah pasien positif corona mencapai 3.666.031 orang. Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 26.415 kasus dalam 24 jam terakhir.

Kondisi tersebut membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat pada tanggal 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021. Dan terhitung dari tanggal 21 Juli hingga 9 Agustus mendatang pemerintah resmi berlakukan PPKM level 4. Hal itu memberikan dampak buruk ekonomi bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang selama ini sudah terkena dampak selama 1,5 tahun. Kekhawatiran tersebut juga diungkapkan oleh Ketua RW08 Kelurahan Sambiroto kepada Mahasiswa KKN Undip.

 "Agak mengkhawatirkan bagi kami jika PPKM terus diperpanjang, apalagi jam buka juga masih dibatasi tapi ya mau gimana, semua agar pandemi ini cepat selesai, untung ada adik-adik mahasiswa juga yang bantu edukasi warga cara berjualan di masa sekarang. Mereka juga mengingatkan untuk selalu menerapkan 6M," jelas Heru Santoso, Ketua RW08 Kelurahan Sambiroto, dalam Wawancara Terbuka oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip, Jumat (06/08/2021) lalu.

Terjun langsung ke lapangan, Dimas Naufal Abi Syauqi sebagai Mahasiswa KKN Undip mengedukasi para pelaku UMKM cara memasarkan produk andalan mereka melalui media sosial.  Instagram dan Shopee menjadi bahan ajar utama kepada para pelaku UMKM. Hal tersebut juga bertujuan untuk mendukung program 6M pemerintah guna mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Upaya tersebut direspon sangat baik oleh pelaku UMKM, khususnya Karnoto yang memproduksi Lidah Buaya sebagai salah satu potensi RW08 Kelurahan Sambiroto.

"Kami sadar betul promosi produk itu lebih signifikan hasilnya jika dilakukan secara online atau daring. Baik melalui Instagram maupun shopee. Serta, update status di WhatsApp, terima kasih juga kepada mahasiswa yang sudah bantu mengajari saya agar bisa tetap berpenghasilan dalam keadaan seperti ini," ucap Karnoto.

Edukasi tersebut bertujuan agar para pelaku usaha UMKM khususnya di RW08 Kelurahan Sambiroto ini dapat bertahan dan mengembangkan usahanya di tengah pandemi yang menghantui.

Penulis Reportase: Dimas Naufal Abi Syauqi S (Ekonomi Islam -- Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Editor: Hendrik Anggi S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun