Mohon tunggu...
Dimas Mulyawan
Dimas Mulyawan Mohon Tunggu... Konsultan - PR person

handling of public relations, media relations, event activities and CSR. so lovely of progressive, metal, rock and easy listening music. drumming is my side job

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nuansa Madinah di Rotterdam

22 April 2013   17:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan masyarakat Muslim di Belanda terus mengalami perkembangan positif dari hari ke hari. Sentimen kelompok anti-Muslim yang beberapa waktu lalu sering melakukan intimidasi kepada kelompok Muslim di Belanda pun perlahan semakin berkurang. Kehidupan antar umat beragama pun kini semakin terasa. Sebuah perkembangan yang menjanjikan dan patut menjadi contoh bagi negara lain di Eropa.

Salah satu wujud yang mewakili keberhasilan tersebut adalah hadirnya Masjid Essalam di kota Rotterdam. Masjid yang diresmikan pada Jum’at 17 Desember 2010 lalu kini menjadi masjid terbesar di Eropa Barat, yang sekaligus mengukuhkan eksistensi Muslim di Belanda. Padahal pembangunan masjid yang dimulai tahun 2003 lalu ini menuai berbagai hambatan hingga pembangunannya pun teramat panjang. Mulai dari pertikaian internal panitia pembangunan, pertentangan dari kelompok yang anti pembangunan masjid, hingga ke masalah finansial. Pada akhirnya setelah tujuh tahun pembangunan, pembangunan masjid yang menghabiskan dana 4 juta Euro ini pun rampung dan berdiri kokoh di Rotterdam. Bahkan masjid yang terletak di taman Varkenoordse di Southbank di selatan Rotterdam ini dianggap sebagai Islamic Center terbesar serta pionir berkembangnya Islam di Eropa dewasa ini. [caption id="attachment_256443" align="alignleft" width="167" caption="tampak masjid essalam dari dekat"][/caption]

Penyelesaian pembangunan Masjid Essalam ini pun tak terlepas dari bantuan Yayasan Amal Al-Maktoum, sebuah yayasan amal milik Sheik asal Dubai, yaitu Sheikh Hamad bin Rashid Al-Maktoum, yang kemudian menempatkan satu orang dari yayasannya masuk dalam jajaran kepengurusan masjid tersebut. Al-Maktoum lah yang mengambil alih pembiayaan penyelesaian pembangunan masjid ini.

Jika dilihat, arsitektur bangunan Masjid Essalam ini sungguh luar biasa indahnya. Diarsiteki oleh Wilfried van Winden, dibawah nama Molenaar & Van Winden Architects, masjid ini dibangun empat lantai dengan luas 2.500 meter persegi dan memiliki dua menara yang menjulang setinggi sekitar 50 meter. Lantai dasar dari masjid ini dipakai untuk keperluan aktivitas non religius termasuk tempat wudhu bagi laki-laki, toko, dapur dan ruang umum untuk segala aktivitas pengurus. Selain itu ada juga ruang untuk kantor, ruang kelas, ruang imam, serta ruang makan. [caption id="attachment_256444" align="alignright" width="302" caption="tiang-tiang kokoh tampak terlihat di depan pintu masuk"]

1366626346968110139
1366626346968110139
[/caption]

Dibagian tengah ruang balkon lantai satu dan lantai dua digunakan sebagai ruang sholat jamaah laki laki, sedangkan lantai paling atas dipakai untuk ruang sholat bagi jemaah wanita. Masing masing ruang sholat terkoneksi dengan ruang hampa yang memberikan penerangan alami dari kubah yang berukuran 25 meter di atas masjid.

Eksterior masjid ini dirancang dengan gaya Masjid Nabawi di Madinah dipadu dengan gaya Mesir abad ke 15. Itulah mengapa nuansa Madinah begitu kental terasa di masjid ini. Keseluruhan bangunan tertutup dengan batu alam dengan aksen warna warni batu abu abu kebiruan. Sedangkan lengkungan jendela dibuat dari batu buatan. Pintu utama masjid diletakkan di sebelah barat, dengan ruang mihrab di sisi tenggara masjid. [caption id="attachment_256445" align="alignnone" width="299" caption="susunan tangga melingkar sepanjang empat lantai"]

13666263811497650751
13666263811497650751
[/caption]

Rotterdam sendiri dikenal sebagai salah satu kota paling ramah bagi Muslim di Eropa. Dengan jumlah presentase Muslim 40% dari 585.000 penduduk (data tahun 2009), Rotterdam bukan hanya dipimpin oleh Ahmed Aboutaleb, seorang walikota muslim pertama di Rotterdam, tetapi juga telah menjadi tujuan imigran muslim terbesar di Belanda. Di Rotterdam terdapat cukup banyak kios daging halal, masjid, dan organisasi keIslaman setempat.

Kini keberadaan Masjid Essalam seolah menunjukkan bahwa bangunan yang dulu ditentang ini tidak hanya merupakan pionir Islam di Belanda namun simbol kebanggaan seluruh warga Belanda.

[caption id="attachment_256446" align="alignleft" width="384" caption="masjid essalam tampak kejauhan diselimuti salju"]

13666264272059018669
13666264272059018669
[/caption]

Referensi:

http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/02/masjid-essalam-rotterdam-terbesar-di.html

http://www.thenational.ae/news/world/europe/essalam-a-symbol-of-pride-opens-its-doors-in-holland

http://iniunic.blogspot.com/2011/09/melihat-essalam-mosque-rotterdam-masjid.html

http://archinect.com/wam-architecten/project/essalam-mosque-rotterdam

http://islamineurope.blogspot.com/2006/08/rotterdam-essalam-mosque-in-progress.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun