Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apakah PDI-Perjuangan Serius Masuk Ke Pemerintahan Prabowo-Gibran?

17 Januari 2025   05:28 Diperbarui: 17 Januari 2025   05:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/baca/lembaga/2021/10/21/partai-demokrasi-indonesia-perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kini menjadi pusat perhatian dalam dinamika politik Indonesia, terutama setelah Pemilihan Presiden 2024. Sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif dengan perolehan suara tertinggi, PDI-P memiliki posisi strategis dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan mendatang. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah PDI-P benar-benar akan masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau hanya mendukung dari luar?

Dukungan Tanpa Masuk Kabinet

Dalam berbagai kesempatan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani telah menegaskan bahwa PDI-P mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi tidak akan menempatkan kadernya dalam kabinet. Sikap ini mengundang spekulasi di kalangan pengamat politik. Beberapa melihatnya sebagai strategi menjaga jarak dari pemerintahan tanpa harus menjadi oposisi, sementara yang lain menganggap ini sebagai langkah taktis untuk tetap relevan di parlemen tanpa harus berbagi tanggung jawab eksekutif.

"Posisi PDI-P adalah mendukung pemerintahan melalui parlemen, meskipun tidak ada kader kami di kabinet," ujar Puan Maharani dalam sebuah wawancara. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ketua DPP PDI-P Bidang Sumber Daya, Said Abdullah, yang menyatakan bahwa PDI-P tetap berkontribusi dalam pemerintahan melalui jalur legislatif.

Langkah ini sebenarnya bukan hal baru dalam perpolitikan Indonesia. Beberapa partai sebelumnya pernah melakukan strategi serupa, mendukung pemerintah dari parlemen tetapi tanpa secara resmi bergabung dalam kabinet. Namun, dalam konteks pemerintahan Prabowo-Gibran yang memiliki koalisi besar, keputusan PDI-P ini menjadi menarik untuk dianalisis lebih dalam.

Dinamika Politik: Antara Koalisi dan Oposisi

Dalam politik, posisi antara koalisi dan oposisi sering kali tidak hitam putih. PDI-P, sebagai partai yang memenangkan Pemilu Legislatif, tentu memiliki kepentingan dalam kebijakan pemerintah. Namun, tanpa keterlibatan dalam kabinet, pengaruh PDI-P terhadap kebijakan eksekutif bisa jadi terbatas.

Di sisi lain, pemerintahan Prabowo-Gibran telah mengakomodasi banyak partai dalam kabinetnya, termasuk partai-partai yang sebelumnya menjadi rival dalam Pilpres 2024. Dengan struktur kabinet yang terdiri dari berbagai partai koalisi, pemerintahan ini bisa dikatakan memiliki dukungan yang sangat kuat di parlemen. Jika PDI-P memilih untuk tidak masuk kabinet tetapi tetap mendukung, maka Indonesia berpotensi menghadapi situasi tanpa oposisi yang kuat di parlemen, sebuah hal yang jarang terjadi dalam sistem demokrasi modern.

Sebelumnya, Prabowo telah melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh politik, termasuk dari PDI-P, untuk merancang kabinet yang inklusif. Namun, keputusan akhir dari PDI-P tetap pada sikap mendukung tanpa masuk kabinet.

Strategi Politik PDI-P

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun