Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kupas Tuntas Baathisme: Ideologi, Sejarah, dan Dampaknya di Asia Barat

18 Desember 2024   13:01 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://shafaq.com/en/Iraq/Iraqi-Ministry-incorporates-study-of-Baath-Party-s-Crimes-in-university-curriculum

Ba'athisme adalah salah satu ideologi politik yang memiliki pengaruh besar di dunia Arab, terutama pada pertengahan abad ke-20. Dikenal sebagai gerakan yang menggabungkan nasionalisme Arab dan sosialisme, Ba'athisme berupaya menyatukan negara-negara Arab ke dalam satu entitas yang kuat dan berdaulat. Namun, meskipun visi dan cita-citanya idealis, implementasi ideologi ini sering kali dipenuhi kontroversi, otoritarianisme, dan konflik yang kompleks.

Asal-Usul Ba'athisme

Ba'athisme lahir di Suriah pada awal 1940-an, dirintis oleh dua tokoh intelektual, Michel Aflaq dan Salah al-Din al-Bitar. Nama "Ba'ath" sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti "kebangkitan" atau "renaissance". Ideologi ini lahir sebagai respons terhadap dominasi kolonialisme Barat di dunia Arab, yang dianggap sebagai penyebab perpecahan dan kelemahan negara-negara Arab.

Ba'athisme memiliki tiga pilar utama:

1. Persatuan - Menyatukan negara-negara Arab yang terpecah akibat batas-batas kolonial menjadi satu bangsa besar yang kokoh.

2. Kebebasan - Membebaskan dunia Arab dari dominasi asing, baik secara politik maupun ekonomi.

3. Sosialisme - Menciptakan pemerataan ekonomi dan keadilan sosial melalui nasionalisasi industri dan redistribusi sumber daya.

Ba'athisme dalam Praktik: Pengaruh dan Penerapan di Timur Tengah

Setelah didirikan, Partai Ba'ath berkembang menjadi salah satu gerakan politik paling signifikan di dunia Arab. Puncak pengaruhnya terjadi pada 1960-an hingga 1980-an, ketika dua negara besar di Timur Tengah, Suriah dan Irak, mengadopsi ideologi ini sebagai landasan pemerintahan.

1. Irak: Era Saddam Hussein

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun