Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Louis Althusser: Marxisme Struktural

26 November 2024   11:14 Diperbarui: 26 November 2024   11:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perbandingan, Althusser juga membedakan antara aparatus ideologi negara dan aparatus represif negara (RSA), seperti militer, polisi, dan sistem hukum. RSA berfungsi melalui kekerasan fisik dan koersif, sedangkan ISA beroperasi melalui pengaruh ideologis yang lebih halus namun efektif. Kedua jenis aparatus ini saling melengkapi dalam menjaga keberlanjutan kekuasaan kelas dominan.

#### Kritik dan Kontroversi

Meskipun pemikiran Althusser menawarkan perspektif baru dalam Marxisme, ia tidak luput dari kritik. Beberapa kritikus menuduh bahwa fokus Althusser pada struktur mengabaikan peran agensi manusia dalam perubahan sosial. Pendekatannya yang "anti-humanis" dianggap terlalu deterministik, karena menempatkan individu sebagai produk dari struktur tanpa memberi ruang bagi tindakan kreatif atau resistensi.

Selain itu, gagasan otonomi relatif struktur ekonomi, politik, dan ideologi sering dianggap melemahkan posisi ekonomi sebagai basis dalam analisis Marxis. Beberapa Marxis tradisional menilai bahwa pandangan Althusser terlalu kompleks dan menyimpang dari ajaran dasar Marx. Namun, bagi para pendukungnya, pendekatan ini justru memperkaya Marxisme dengan memberikan kerangka analisis yang lebih fleksibel dan kontekstual.

#### Relevansi Pemikiran Althusser

Terlepas dari kontroversi, pemikiran Althusser tetap relevan dalam kajian teori sosial, politik, dan budaya. Konsep ideologi dan ISA, misalnya, telah diaplikasikan secara luas dalam analisis media, pendidikan, dan budaya populer. Pendekatan Althusser juga memberikan dasar bagi perkembangan teori pasca-Marxis dan post-strukturalis, seperti karya-karya Ernesto Laclau, Chantal Mouffe, dan Slavoj iek.

Dalam konteks kontemporer, pemikiran Althusser membantu kita memahami bagaimana kekuasaan bekerja tidak hanya melalui paksaan fisik tetapi juga melalui hegemoni ideologis. Dengan memahami bagaimana ideologi mereproduksi ketimpangan sosial, kita dapat mengembangkan strategi untuk melawan dominasi ideologis yang mendukung status quo. Hal ini penting dalam menghadapi tantangan global seperti neoliberalisme, populisme, dan ketidakadilan sosial.

#### Kesimpulan

Louis Althusser memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperluas horizon pemikiran Marxis melalui pendekatan strukturalnya. Dengan menekankan pentingnya struktur, ideologi, dan aparatus negara, ia menawarkan cara baru untuk memahami bagaimana kekuasaan bekerja dalam masyarakat. Meskipun pendekatannya tidak luput dari kritik, pemikiran Althusser tetap menjadi referensi penting dalam teori sosial dan politik, memberikan alat analisis yang relevan untuk memahami kompleksitas dunia modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun