Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Marhaenisme dan Pilkada Serentak 2024: Mewujudkan Demokrasi untuk Kepentingan Rakyat Kecil

26 November 2024   04:56 Diperbarui: 26 November 2024   05:06 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Rendahnya Literasi Politik

Rendahnya tingkat literasi politik di masyarakat menjadi hambatan untuk memahami isu-isu strategis yang dihadapi daerah. Banyak pemilih yang masih belum memahami hak dan tanggung jawab mereka dalam menentukan pemimpin daerah. Ini membuka peluang bagi kampanye manipulatif dan janji politik yang tidak realistis.

4. Minimnya Representasi Kaum Marhaen

Meskipun demokrasi memberi peluang yang lebih luas untuk partisipasi politik, kenyataannya hanya sedikit kandidat dari kalangan marhaen yang mampu bersaing dalam Pilkada. Hal ini disebabkan oleh kendala modal politik, sosial, dan ekonomi yang masih mendominasi arena pemilu.

Data dan Fakta Pilkada 2024

Pilkada Serentak 2024 akan melibatkan lebih dari 67% penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh daerah pemilihan. Sebanyak lebih dari 105 juta pemilih diperkirakan akan menggunakan hak pilih mereka. Tingginya partisipasi pemilih diharapkan mampu mendorong legitimasi proses pemilu dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan rakyat.

Namun, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada sering kali lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu Presiden atau Legislatif. Pada Pilkada Serentak 2020, tingkat partisipasi pemilih mencapai 76,09%, lebih rendah dibandingkan Pemilu Presiden 2019 yang mencapai 81%. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat peran kepala daerah sangat vital dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Langkah Strategis Berbasis Marhaenisme

Untuk menjadikan Pilkada 2024 sebagai momentum perubahan, beberapa langkah strategis berbasis Marhaenisme perlu diterapkan:

1. Memperkuat Regulasi Pemilu

Regulasi yang membatasi biaya kampanye dan memperketat pengawasan terhadap politik uang harus menjadi prioritas. Hal ini dapat menciptakan peluang yang lebih adil bagi kandidat dari berbagai latar belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun