Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Orang Muda dan Partai Politik Alternatif di Indonesia: Membangun Harapan di Pemilu 2029

15 November 2024   21:05 Diperbarui: 15 November 2024   21:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilu 2024 lalu di Indonesia menghadirkan peluang baru bagi generasi muda yang semakin berperan besar dalam proses politik. Dengan demografi yang didominasi oleh pemilih muda, yaitu generasi Z dan milenial, yang mencapai hampir 60% dari total pemilih, potensi suara anak muda diperkirakan akan sangat menentukan hasil pemilu. Ini menandakan pergeseran signifikan, di mana pemuda memiliki peluang besar untuk mendukung partai-partai alternatif atau kandidat yang mereka rasa lebih merepresentasikan aspirasi mereka.

Tantangan: Apatisme dan Politisasi Media Sosial

Di balik potensi besarnya, pemuda Indonesia menghadapi tantangan apatisme terhadap politik, terutama politik elektoral. Meskipun jumlah mereka sangat besar, banyak yang merasa kecewa dengan dinamika politik saat ini, menganggapnya jauh dari harapan mereka untuk perubahan yang nyata. Penelitian menunjukkan bahwa, walaupun mereka memahami pentingnya demokrasi, kepercayaan anak muda terhadap efektivitas politik seringkali terganggu oleh ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada.

Media sosial, meskipun berfungsi sebagai alat untuk menumbuhkan kesadaran politik, juga menyajikan tantangan baru. Sebanyak 59% pemilih muda memperoleh informasi dari media sosial, yang kerap kali diwarnai oleh kampanye yang lebih menonjolkan citra dan popularitas daripada isu substansial. Strategi pemasaran politik yang sering menggunakan algoritma sosial media menyebabkan anak muda lebih terpapar pada citra tokoh politik ketimbang pemahaman mendalam mengenai isu-isu kritis yang diusung. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan pemilih yang terjebak dalam popularitas tokoh, tanpa menyelami gagasan dan rencana konkret mereka.

Partai Politik Alternatif: Harapan atau Sekedar Pilihan?

Dalam menghadapi kekecewaan terhadap partai-partai besar, partai alternatif menjadi daya tarik bagi sebagian pemuda. Partai-partai baru yang menawarkan narasi berbeda---seperti Partai Buruh atau Partai Ummat---mengklaim diri mereka sebagai pembawa perubahan. Mereka berupaya meraih perhatian anak muda dengan membawa isu-isu yang lebih dekat, seperti pemberantasan korupsi, kesetaraan gender, dan lingkungan. Namun, tantangan bagi partai-partai ini adalah membuktikan komitmen mereka secara nyata, serta meyakinkan pemuda bahwa mereka tidak hanya berbeda di permukaan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk benar-benar mengimplementasikan perubahan yang mereka tawarkan.

Pendidikan Politik dan Bijak Memilih

Dengan segala kompleksitas ini, penting bagi generasi muda untuk menjadi pemilih yang rasional dan bijak. Pendidikan politik menjadi krusial, khususnya dalam era digital yang dipenuhi berita palsu dan manipulasi informasi. Kaum muda diharapkan mampu memilah informasi yang benar, kritis dalam mengevaluasi janji kampanye, dan berani mengajukan pertanyaan sulit kepada calon yang maju.

Dukungan terhadap partai politik alternatif pun harus dibarengi dengan evaluasi kritis, sehingga pilihan politik mereka benar-benar berdasarkan keyakinan terhadap nilai dan program yang dibawa. Langkah ini juga bisa dilakukan dengan lebih terlibat dalam berbagai diskusi publik dan memperkuat kapasitas literasi digital untuk memastikan bahwa mereka tidak mudah terbawa arus kampanye negatif yang bisa memecah-belah suara pemuda.

Partisipasi yang Lebih Aktif dan Inklusif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun