Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paul Feyerabend, Anarkisme Epistemologis

5 November 2024   13:00 Diperbarui: 5 November 2024   13:08 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.thearticle.com

Paul Feyerabend adalah salah satu filsuf sains paling kontroversial abad ke-20. Melalui konsep anarkisme epistemologis, ia menantang pandangan dominan mengenai metode ilmiah dan mengkritik keras pandangan yang mengagungkan sains sebagai satu-satunya cara untuk mencapai kebenaran.

 Dalam karyanya yang terkenal, Against Method (1975), Feyerabend menegaskan bahwa tidak ada metode ilmiah universal yang berlaku untuk semua konteks dan bahwa keberhasilan ilmu pengetahuan sering kali terjadi justru karena melanggar metode tersebut. 

Konsep anarkisme epistemologis Feyerabend telah menggugah diskusi panjang mengenai kebebasan intelektual, relativisme pengetahuan, dan pluralisme dalam cara kita memahami dunia.

Konsep Anarkisme Epistemologis

Anarkisme epistemologis adalah pandangan bahwa tidak ada aturan tetap yang harus diikuti dalam pencarian pengetahuan atau penelitian ilmiah. Bagi Feyerabend, sains tidak harus dibatasi oleh metodologi yang baku atau standar-standar yang kaku. 

Menurutnya, berbagai temuan besar dalam sejarah sains seringkali muncul karena ilmuwan secara sengaja atau tidak sengaja melanggar aturan atau prosedur yang ada. Dengan demikian, Feyerabend menentang pandangan yang meyakini bahwa sains harus selalu berpegang pada satu metodologi yang universal dan objektif.

Feyerabend mengkritik pemikiran filsuf sains Karl Popper, yang menyatakan bahwa sains dibangun berdasarkan falsifikasi atau pengujian hipotesis. Menurut Feyerabend, falsifikasi pun tidak selamanya relevan dan berguna dalam perkembangan sains. 

Ia mencontohkan teori heliosentris Copernicus, yang awalnya bertentangan dengan data empiris pada masa itu. Dalam situasi tersebut, teori Copernicus tidak bisa diuji secara empiris sesuai dengan standar ilmiah yang ketat, namun akhirnya diterima setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar data langsung.

"Anything Goes" (Apa Saja Boleh)

Salah satu ungkapan yang sering dikaitkan dengan Feyerabend adalah "anything goes" (apa saja boleh). Ungkapan ini menunjukkan pandangannya bahwa dalam ilmu pengetahuan, semua pendekatan dan metode bisa dipertimbangkan. Menurut Feyerabend, pemaksaan aturan atau metodologi yang ketat hanya akan membatasi kreativitas dan inovasi ilmiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun