Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sarinah Masa Kini Melawan Neoliberalisme: Sebuah Refleksi Perjuangan Emansipasi dan Ekonomi Keadilan

29 September 2024   09:24 Diperbarui: 29 September 2024   09:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Sarinah di Era Modern: Kolektivisme Melawan Individualisme

Neoliberalisme tidak hanya mengubah struktur ekonomi, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai individualisme yang bertentangan dengan semangat gotong royong dan kolektivisme. Dalam masyarakat neoliberal, individu dipandang sebagai agen ekonomi yang harus bersaing secara bebas di pasar, tanpa ada tanggung jawab kolektif untuk kesejahteraan bersama. Padahal, semangat Sarinah adalah tentang gotong royong dan solidaritas sosial, di mana kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama menjadi nilai utama.

Untuk melawan neoliberalisme, gerakan Sarinah masa kini harus memperkuat kembali nilai-nilai kolektivisme tersebut. Ini bisa dilakukan melalui penguatan organisasi-organisasi perempuan, serikat pekerja, dan komunitas-komunitas rakyat yang memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi. Di era digital ini, platform-platform online juga bisa dimanfaatkan untuk menggalang solidaritas dan advokasi kebijakan yang pro-rakyat dan anti-neoliberal.

Pendidikan dan Kesadaran Kritis: Senjata Melawan Neoliberalisme

Sarinah masa kini juga harus berperan dalam meningkatkan kesadaran kritis masyarakat terhadap bahaya neoliberalisme. Pendidikan adalah salah satu senjata utama dalam perjuangan ini. Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai emansipasi, kesetaraan, dan keadilan sosial perlu diperkuat agar generasi mendatang tidak terjebak dalam narasi neoliberal yang mengagungkan pasar bebas dan individualisme.

Dalam hal ini, perempuan, yang sering kali ditempatkan di posisi subordinat dalam masyarakat, harus mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan. Pendidikan yang memerdekakan bukan hanya memberikan keterampilan ekonomi, tetapi juga pemahaman kritis tentang struktur kekuasaan yang ada, serta kemampuan untuk menantang ketidakadilan dan eksploitasi.

Penutup: Menghidupkan Kembali Spirit Sarinah

Sarinah masa kini harus lebih dari sekadar simbol sejarah. Ia harus menjadi inspirasi bagi gerakan sosial yang melawan neoliberalisme dan memperjuangkan ekonomi yang adil bagi semua. Perjuangan Sarinah bukan hanya tentang emansipasi perempuan, tetapi juga tentang menciptakan tatanan ekonomi dan sosial yang lebih manusiawi dan berkeadilan. Dengan semangat gotong royong, pendidikan kritis, dan penguatan ekonomi kerakyatan, Sarinah masa kini bisa menjadi garda terdepan dalam melawan neoliberalisme di Indonesia.

Dengan begitu, Sarinah tidak hanya hidup dalam sejarah, tetapi juga dalam setiap langkah nyata perjuangan melawan ketidakadilan yang ada di hadapan kita. Spiritnya akan terus membara selama ada ketimpangan dan eksploitasi yang harus dilawan. Sarinah adalah simbol dari perlawanan yang tak pernah padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun