Di banyak daerah di Jawa Barat, aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh serikat buruh kerap diikuti oleh elemen masyarakat lainnya. Mereka menyuarakan hal yang sama: kesejahteraan buruh dan rakyat harus menjadi prioritas utama. Dalam beberapa kasus, solidaritas ini bahkan melampaui sekat-sekat ideologi atau afiliasi politik, karena kepentingan yang diperjuangkan adalah kepentingan bersama yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, tidak bisa terus-menerus menutup mata terhadap tuntutan rakyat marhaen. Buruh yang bekerja di sektor industri adalah tulang punggung ekonomi Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan. Tanpa buruh, roda ekonomi tidak akan berputar. Namun ironisnya, mereka justru sering kali menjadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak. Pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk melindungi hak-hak buruh, salah satunya dengan meninjau kembali penerapan Omnibus Law yang selama ini menjadi sumber kegelisahan buruh.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa setiap kebijakan terkait upah buruh dibuat secara transparan dan melibatkan perwakilan buruh. Penetapan upah minimum tidak boleh lagi hanya berdasarkan kepentingan pengusaha, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi riil di lapangan dan kebutuhan hidup layak para pekerja.
Kesimpulan
Rakyat marhaen Jawa Barat, terutama kaum buruh, saat ini berada di persimpangan jalan yang menentukan masa depan mereka. Tuntutan atas upah yang layak dan pencabutan Omnibus Law menjadi suara kolektif yang tidak bisa diabaikan. Di tengah gempuran kepentingan ekonomi dan politik yang sering kali tidak memihak kepada rakyat kecil, solidaritas rakyat marhaen menjadi kekuatan utama dalam memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi.
Pemerintah harus mendengarkan suara rakyat ini dan segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki nasib buruh di Jawa Barat dan Indonesia. Tanpa langkah konkret, ketidakpuasan sosial hanya akan semakin meluas, dan rakyat marhaen akan terus menggugat sampai hak-hak mereka terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H