Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ivan Turgenev: Potrait of a Nihilist

13 September 2024   05:22 Diperbarui: 13 September 2024   13:17 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ivan Turgenev: Potret Seorang Nihilis

Ivan Sergeyevich Turgenev, seorang novelis dan dramawan asal Rusia yang hidup pada abad ke-19, sering dianggap sebagai salah satu pilar sastra Rusia klasik. Salah satu karyanya yang paling terkenal, Fathers and Sons (1862), memperkenalkan dunia pada konsep nihilis yang kontroversial, sebuah filsafat yang mengguncang fondasi moral dan sosial Rusia pada zamannya. Dalam karya ini, Turgenev tidak hanya menggambarkan dunia bangsawan Rusia dan konflik antar generasi, tetapi juga menyusun potret yang kuat dari seorang nihilis melalui tokoh utama, Bazarov. Lewat karakter Bazarov, Turgenev mengajak pembaca untuk merenungkan apa artinya menjadi seorang nihilis dan bagaimana filosofi ini berdampak pada kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.

Konteks Sosial Nihilisme di Rusia

Pada pertengahan abad ke-19, Rusia berada di persimpangan besar antara tradisi dan modernisasi. Kebijakan reformasi Tsar Alexander II yang mencakup pembebasan kaum petani dan perubahan sosial besar-besaran memicu ketegangan dalam masyarakat. Di satu sisi, terdapat kelas bangsawan konservatif yang berpegang teguh pada nilai-nilai lama dan tatanan sosial yang kaku. Di sisi lain, ada generasi muda yang berpendidikan yang merasa kecewa dengan lambatnya perubahan dan mulai mempertanyakan dasar-dasar moral dan politik yang ada. Dari sinilah muncul gerakan nihilis, sebuah ideologi yang menolak otoritas agama, tatanan sosial, dan struktur politik yang mapan.

Turgenev, sebagai seorang pengamat cerdas dari masyarakat Rusia, menangkap ketegangan ini dan menuangkannya ke dalam novelnya. Dalam Fathers and Sons, ia memaparkan perseteruan antara generasi tua yang diwakili oleh Nikolai dan Pavel Kirsanov, serta generasi muda yang diwakili oleh Bazarov, seorang dokter muda yang dengan tegas mengidentifikasi dirinya sebagai nihilis.

Bazarov: Potret Seorang Nihilis

Yevgeny Bazarov, karakter sentral dalam Fathers and Sons, adalah seorang yang keras kepala, sinis, dan skeptis terhadap segala bentuk otoritas dan tradisi. Ia tidak percaya pada romantisme, agama, atau nilai-nilai moral konvensional. Bagi Bazarov, satu-satunya yang penting adalah sains dan logika. Pandangannya yang dingin dan rasional tentang dunia membuatnya tampak sebagai figur yang hampir tidak berperasaan, seseorang yang menolak segala bentuk emosi yang dianggap lemah atau irasional.

Sebagai seorang nihilis, Bazarov menolak semua sistem nilai yang dianggapnya usang dan tidak relevan dalam dunia modern. Salah satu kutipan terkenal yang mencerminkan pandangan ini adalah saat Bazarov berkata, "Seorang nihilis adalah seseorang yang tidak tunduk pada otoritas apa pun, yang tidak menerima prinsip apa pun sebagai kepercayaan, apa pun otoritas yang dimilikinya." Bagi Bazarov, semua yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah atau tidak memiliki dasar logis layak untuk dihancurkan.

Namun, di balik sikap dingin dan radikal Bazarov, Turgenev menyusun potret yang lebih kompleks. Meskipun Bazarov mendeklarasikan ketidakpercayaannya pada cinta dan emosi, ia sendiri akhirnya terjebak dalam kontradiksi ketika jatuh cinta pada Anna Odintsova. Di sinilah Turgenev menunjukkan sisi kemanusiaan dari seorang nihilis---bahwa meskipun ia mencoba menolak emosi, Bazarov tidak kebal terhadap perasaan manusiawi seperti cinta dan kehilangan.

Kritik dan Simpati Turgenev terhadap Nihilisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun