Henri Lefebvre, seorang filsuf dan sosiolog Prancis, adalah salah satu pemikir terkemuka yang paling berpengaruh dalam memahami konsep ruang dalam konteks sosial. Dalam karya-karyanya, Lefebvre menguraikan bagaimana ruang bukanlah sekadar entitas fisik atau geografis, melainkan juga merupakan produk sosial yang dibentuk melalui interaksi, kekuasaan, dan hubungan sosial. Salah satu gagasan terpenting yang ia kemukakan adalah konsep "produksi ruang sosial" yang diartikulasikan secara mendalam dalam bukunya yang berjudul *The Production of Space* (1974).
### Produksi Ruang: Antara Fisik, Mental, dan Sosial
Lefebvre memulai dengan mengkritik pandangan tradisional tentang ruang sebagai sesuatu yang netral, statis, dan tak berubah. Baginya, ruang adalah hasil dari dinamika sosial dan politik, serta menjadi medan perjuangan di mana berbagai kekuatan saling bertarung untuk mendefinisikan dan mengontrol ruang tersebut. Dalam analisisnya, Lefebvre membedakan tiga dimensi utama ruang:Â
1. **Ruang Representasi (Representational Space)**: Ini adalah ruang yang dialami dan hidup sehari-hari oleh individu. Ruang ini mencakup simbolisme, makna, dan hubungan emosional yang melekat pada tempat-tempat tertentu, seperti rumah, tempat kerja, atau ruang publik.Â
2. **Representasi Ruang (Representations of Space)**: Ini adalah ruang yang dihasilkan melalui perencanaan, ilmu pengetahuan, dan teknik. Arsitek, urbanis, dan perencana kota menciptakan ruang ini melalui peta, diagram, dan rencana-rencana yang sering kali mengabaikan pengalaman nyata dari pengguna ruang.
3. **Ruang Praktis (Spatial Practice)**: Ini adalah bagaimana ruang digunakan dan diatur dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup kegiatan-kegiatan rutin seperti bekerja, berbelanja, dan berinteraksi sosial yang membentuk dan dibentuk oleh ruang di sekitar kita.
Dengan memperkenalkan ketiga kategori ini, Lefebvre menyoroti kompleksitas ruang sebagai sesuatu yang multidimensional, yang tidak hanya bisa dipahami melalui satu perspektif saja. Proses produksi ruang sosial menurut Lefebvre adalah hasil interaksi antara ketiga dimensi ini.
### Ruang dan Kekuasaan
Lefebvre juga menekankan bahwa ruang adalah medium kekuasaan. Mereka yang memiliki kontrol atas produksi ruang memiliki kemampuan untuk membentuk perilaku sosial, hubungan ekonomi, dan bahkan identitas budaya. Dalam konteks ini, ruang menjadi alat hegemoni di mana kelas dominan dapat menerapkan kekuasaannya terhadap kelas lain. Contoh yang relevan adalah bagaimana ruang perkotaan direncanakan dan diatur untuk melayani kepentingan kapitalis, sering kali mengorbankan komunitas marjinal atau menggeser mereka dari lingkungan mereka yang semula.
Misalnya, Lefebvre mengkritik transformasi kota modern yang lebih mengutamakan ruang komersial daripada ruang publik yang inklusif. Pembangunan gedung pencakar langit, mal, dan kawasan bisnis sering kali meminggirkan ruang-ruang yang sebelumnya digunakan oleh masyarakat umum, menjadikannya lebih elit dan eksklusif. Dalam hal ini, ruang diproduksi kembali untuk melayani kebutuhan modal, bukan kebutuhan manusia.
### Kapitalisme dan Urbanisasi