Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilkada Bukan Solusi Krisis Ekonomi-Kesehatan: Bangun Dewan Rakyat!

9 Agustus 2024   04:51 Diperbarui: 9 Agustus 2024   04:51 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/warungsejarahri/status/823474887150813184

Di tengah ketidakpastian yang melanda dunia, Indonesia menghadapi berbagai krisis yang semakin memperparah kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan rakyat. Krisis ini diperburuk oleh pandemi global yang mengguncang perekonomian dan sistem kesehatan kita. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, Pilkada 2024 diproyeksikan menjadi ajang yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Namun, benarkah Pilkada bisa menjadi solusi yang tepat? Ataukah kita justru memerlukan pendekatan baru yang lebih radikal dan berorientasi pada kepentingan rakyat?

Artikel ini akan menjelaskan mengapa Pilkada bukanlah solusi untuk mengatasi krisis ekonomi dan kesehatan yang sedang berlangsung. Sebagai gantinya, diperlukan upaya untuk membangun Dewan Rakyat yang lebih representatif dan berakar dari bawah, guna menggerakkan perubahan yang benar-benar berpihak pada rakyat.

### **Pilkada: Permainan Elit di Tengah Krisis**

Setiap kali Pilkada diselenggarakan, janji-janji perbaikan dan perubahan selalu dijanjikan oleh para calon kepala daerah. Namun, sejarah menunjukkan bahwa Pilkada sering kali menjadi ajang bagi para elit politik dan oligarki untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Pilkada tidak jarang diwarnai oleh politik uang, manipulasi, dan kecurangan yang hanya menguntungkan segelintir orang yang memiliki akses ke sumber daya dan jaringan kekuasaan.

Dalam konteks krisis ekonomi dan kesehatan, Pilkada justru berpotensi memperparah situasi. Para calon kepala daerah yang terpilih sering kali lebih mementingkan kepentingan kelompok-kelompok yang mendukung mereka, ketimbang memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang benar-benar dapat mengatasi masalah ekonomi dan kesehatan. Lebih buruk lagi, proses Pilkada yang sarat dengan biaya tinggi membuat para calon terpilih lebih fokus pada cara untuk mengembalikan modal politik mereka, daripada mencari solusi jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat.

### **Krisis Ekonomi dan Kesehatan: Realitas yang Dihadapi Rakyat**

Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini diperparah oleh ketimpangan yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin. Pandemi Covid-19 telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, pendapatan, dan akses ke layanan kesehatan yang layak. Sementara itu, banyak kepala daerah yang seharusnya fokus pada penanganan krisis justru terjebak dalam agenda politik yang tidak relevan dengan kebutuhan mendesak rakyat.

Krisis kesehatan juga menjadi salah satu masalah yang sangat mendesak. Sistem kesehatan yang tidak siap menghadapi pandemi menjadi salah satu alasan mengapa banyak nyawa rakyat yang harus hilang. Sayangnya, alih-alih memperkuat sistem kesehatan dan memperluas akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, banyak kepala daerah lebih sibuk dengan urusan politik dan kampanye mereka.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

### **Pilkada Bukan Solusi**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun