Hari ini Pilkada sudah dilaksanakan, penghitungan sudah akan menghadapi menit-menit terakhir. Sebenarnya hasil survei sudah bisa dibaca, bahwa nomor urut 1 akan mendapatkan hasil paling belakang. Apakah kubu Agus merasa terzalimi ? Mungkin iya mungkin tidak. Sebenarnya ini perkiraan dari saya dan opini saya pribadi, hasil ngubek ubek di internet dan mengambil kesimpulan.
Ahok sudah tidak disukai oleh hampir petinggi Partai, mereka ingin agar orang satu ini tidak memimpin Jakarta lagi. Maka dibuatlah skenario ..dari Demo berjilid-jilid, Perang media , twitter dan lain sebagainya. Dan pengorbanan yang besar diperlihatkan sang mantan ketika dia berani untuk maju dan mengorbankan anaknya agar Ahok tidak jadi Gubernur. Dia merelakan keluarganya untuk dibuly dan dicaci.Â
Kalau misalnya Anies head to head melawan Ahok maka dipastikan Anies akan kalah, tetapi dengan adanya calon 3 orang maka suara akan terpecah dan akan ada pemilihan tahap kedua. Disinilah pengorbanan Kelaurga Cikeas, mereka berani untuk menjadi tameng untuk semuanya. Dengan kampanye yang menguras emosi layaknya sinetron miniseri, ditambah lagi statemen dari pak Antasari semakin menambah panas situasi. Anies yang dulu ikut konvensi calon demokrat dan gagal, menjadi kartu truf untuk menggantikan sosok pemimpin dari Partai ini. Anies yang muda, berwawasan luas, sangat indah bermain kata-kata. Karakter seperti ini sagat disukai oleh sang mantan. Hampir mirip dengan dirinya.Â
Sudah pasti pemilih di DKI adalah pemilih loyal, mereka memilih bukan dengan pikiran atau logika lagi, suka dan tidak suka itu tetap nomer satu, maka suara Agus sudah pasti masuk ke Paslon nomer tiga, ditambah lagi karakter sang mantan yang terbiasa menjadikan dirinya sebagai korban, statemen antasari semakin menambah prihatin dan rasa kasihan untuk pendukungnya.Â
Agus sengaja dikorbankan untuk menjadikan anies sebagai gubernur di Jakarta, taktik yang sangat menarik diperlihatkan oleh sang mantan, dengan pendukung fanatik sudah dapat dipastikan agus akan menjadi jurkam bagi Anies , karena Anies akan menggantikan posisi di Partai Demokrat, yang butuh jiwa muda dan perubahan untuk menghadapi Pilihan Legislatif nanti. Perang twitter dan komentar dari pak antasari bisa menjadi senjata untuk menarik simpati dari mereka yang kecewa dengan Pemerintahan sekarang ini.Â
Itulah politik, hanya waktu yang bisa menjawab, dan permainan cantik dan strategi tingkat tinggi itulah yang akan menikmati. Walaupun kamu baik belum tentu dimata mereka kamu berguna ............. Politik tidak ada kawan abadi yang ada hanya kepentingan abadi. Eep saefulah dan anies baswedan dua sosok dengan permainan yang sangat mumpuni, dengan emosi yang terkontrol dan memainkan kata-kata dengan tepat. Inilah dua orang yang akan mengantarkan anies menjadi Gubernur DKI .....
Wassalam ....itulah sedikit opin dari saya .............................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H