Mohon tunggu...
Dimas Khoirul
Dimas Khoirul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa K-pop Menjadi Fenomena Dunia

5 Januari 2024   23:05 Diperbarui: 5 Januari 2024   23:06 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

K-pop adalah istilah bentuk ekspresi budaya populer asal Korea Selatan yang menggambarkan fenomena budaya dan bukan hanya sekedar genre musik tertentu. Menurut Caroline Huber (2023), K-pop adalah bentuk musik populer Korea yang ditujukan untuk audiens global yang menggabungkan unsur-unsur musik Korea dan asing. K-pop mencakup berbagai genre musik, tetapi yang paling terkenal adalah "idol" grup, yaitu kelompok penyanyi dan penari yang melakukan aktivitas ekstra-musikal. 

K-pop memiliki ciri khas seperti lagu yang mudah diingat, koreografi yang rapi, penampilan live yang megah, dan video musik yang diproduksi dengan sempurna. K-pop juga memiliki pengaruh global yang sangat besar, dengan jutaan penggemar di seluruh dunia. Menurut data dari International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), Korea Selatan adalah pasar musik terbesar keenam di dunia pada tahun 2020, dengan pendapatan sebesar 1,2 miliar dolar AS. 

Selain itu, beberapa grup K-pop, seperti BTS, BLACKPINK, EXO, TWICE, dan lainnya, telah meraih prestasi yang luar biasa, seperti memecahkan rekor, memenangkan penghargaan, dan berkolaborasi dengan artis internasional. K-pop telah menjadi fenomena di seluruh dunia karena musik dan tariannya yang berkualitas tinggi, serta gaya visual dan kepribadian artisnya yang menarik. K-pop juga sudah mampu beradaptasi dengan selera pasar global dan memanfaatkan media sosial internasional untuk mempromosikan dirinya.

K-pop merupakan fenomena global yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan jumlah penggemar K-pop terbanyak. Namun, di balik popularitas dan kesuksesan K-pop, terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh K-pop terhadap perilaku dan identitas masyarakat Indonesia. 

Berdasarkan penelitian (Jeong et al., 2017) mengungkapkan bahwa K-pop memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumen, gaya hidup, dan orientasi budaya masyarakat Indonesia. K-pop dapat mempengaruhi preferensi dan keputusan konsumen dalam memilih produk, merek, atau layanan yang berkaitan dengan K-pop, seperti kosmetik, pakaian, aksesori, makanan, minuman, dan bahkan perjalanan wisata. 

K-pop juga dapat mempengaruhi cara berpakaian, berdandan, berbicara, dan bersikap masyarakat Indonesia, yang cenderung meniru gaya dan bahasa artis K-pop favorit mereka. Selain itu, K-pop juga dapat mempengaruhi nilai-nilai dan sikap masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea, yang dapat meningkatkan rasa hormat, penghargaan, dan keingintahuan mereka terhadap budaya Korea.

Penelitian lain (Rinata & Dewi, 2019) menyatakan bahwa, K-pop juga dapat menimbulkan berbagai tantangan dan risiko bagi masyarakat Indonesia yang mengonsumsi dan mengapresiasi K-pop. K-pop dapat menciptakan hubungan sosial dan emosional yang kuat antara penggemar dan artis K-pop melalui media sosial seperti Instagram, yang memfasilitasi interaksi, partisipasi, dan identifikasi. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan ketergantungan, obsesi, dan fanatisme yang berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan mental, fisik, dan sosial penggemar K-pop. 

Selain itu, K-pop juga dapat menimbulkan masalah etika, moral, dan keberagaman, yang dapat menyebabkan konflik, diskriminasi, dan eksploitasi antara penggemar K-pop dengan orang lain yang memiliki pandangan atau preferensi yang berbeda. K-pop juga dapat menimbulkan stereotip, prasangka, dan resistensi terhadap budaya Korea, yang dapat merusak hubungan antara Indonesia dan Korea. Selain itu, K-pop juga dapat mengancam identitas nasional dan budaya lokal Indonesia, yang dapat tergerus oleh budaya asing yang dianggap lebih menarik dan modern.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat pengaruh K-pop terhadap perilaku dan identitas masyarakat Indonesia adalah dengan meningkatkan literasi dan apresiasi budaya Korea di antara masyarakat Indonesia. Hal ini penting karena, berdasarkan penelitian (Gusti et al., 2022) masyarakat Indonesia seringkali tidak memiliki informasi yang cukup dan objektif tentang K-pop dan budaya Korea, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman, prasangka, dan konflik. 

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu mendapatkan informasi yang lebih akurat dan kritis tentang K-pop dan budaya Korea, serta mengembangkan sikap yang lebih toleran dan menghormati perbedaan budaya. Selain itu, penelitian lain (Wuryanta, 2012) berpendapat bahwa, pemerintah Indonesia juga perlu berperan aktif dalam mendukung dan mempromosikan industri kreatif dan budaya Korea di Indonesia, seperti musik, film, drama, fashion, dan kuliner. 

Dengan cara ini, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen pasif dari K-pop dan budaya Korea, tetapi juga menjadi mitra kreatif dan budaya yang dapat berkolaborasi dan berinovasi dengan Korea. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang diberikan oleh fenomena K-pop untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa di era globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun