protein bagi banyak orang, dan tak banyak yang tahu jika serangga dan ulat termasuk makanan bergizi.
Dari yang kita ketahui selama ini, daging sapi, ayam, ikan selalu menjadi pilihan utama sebagai sumberLantas, mungkinkah serangga dan ulat yang dianggap memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi itu mulai dipertimbangkan sebagai makanan masa depan?Â
Di beberapa negara dan di beberapa daerah di negeri ini, konsumsi serangga sudah menjadi kebiasaan, bahkan dianggap sebagai makanan lezat dan bergizi.
Kandungan Gizi Serangga dan Ulat
Dilansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), serangga seperti jangkrik, belalang, dan ulat sagu mengandung protein yang setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan daging sapi.Â
Protein dalam serangga berkisar antara 50-70% dari berat keringnya, yang menjadikannya sumber nutrisi alternatif yang sangat baik.
Dikutip dari jurnal Trends in Food Science & Technology, selain protein, serangga juga kaya akan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.Â
Beberapa jenis serangga, seperti ulat sagu dan laron, mengandung omega-3 dan omega-6 dalam jumlah yang cukup tinggi, hampir setara dengan ikan salmon.
Tak hanya itu, serangga juga mengandung serat dalam bentuk kitin, yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan berperan sebagai prebiotik alami.Â
Bersumber dari penelitian di Journal of Functional Foods, konsumsi kitin dapat membantu pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jenis Serangga yang Sering Dikonsumsi