Dikutip dari laman Aikido Journal, Seagal menjadi orang Barat pertama yang berhasil mendirikan dojo Aikido di Jepang. Dojo tersebut menarik perhatian banyak murid karena pendekatan unik Seagal dalam mengajarkan Aikido.Â
Ia tidak hanya menekankan teknik, tetapi juga filosofi dan aplikasi praktisnya di dunia nyata.
Setelah kembali ke Amerika Serikat, Seagal melanjutkan misi memperkenalkan Aikido dengan membuka dojo di Los Angeles.
Kehadirannya di dunia seni bela diri Amerika memberikan warna baru karena Aikido saat itu masih kurang dikenal dibandingkan karate atau taekwondo.
Pengaruh Aikido pada Karier Film
Dilansir dari Martial Arts Illustrated, keahlian Seagal dalam Aikido menjadi daya tarik tersendiri ketika ia masuk ke dunia perfilman.
Film-filmnya seperti Above the Law dan Under Siege menampilkan teknik-teknik Aikido yang spektakuler. Gaya bertarungnya yang memanfaatkan energi lawan untuk melumpuhkan mereka menjadi ciri khas yang sulit ditiru.
Keberhasilan film-filmnya tidak hanya meningkatkan popularitas Seagal, tetapi juga Aikido itu sendiri. Banyak orang yang kemudian tertarik untuk mempelajari seni bela diri ini setelah melihat aksi Seagal di layar lebar.
Kontroversi yang Membayangi Kariernya
Meski memiliki prestasi besar, perjalanan Steven Seagal ternyata juga diwarnai sejumlah kontroversi.Â
Dilansir dari Rolling Stone, beberapa mantan kolega dan staf produksi menuduh Seagal melakukan pelecehan seksual selama pembuatan film. Tuduhan ini mencuat terutama pada akhir 1990-an hingga 2000-an.