masyarakat Indonesia terkait potensi bencana hidrometeorologi.Â
Awal tahun 2025 membawa peringatan serius bagiBerdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi itu terjadi karena intensitas hujan diprediksi meningkat secara signifikan selama bulan Januari, terutama di wilayah rawan banjir dan tanah longsor.Â
Hal itu juga dilansir dari laman Kemenko PMK lewat pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, saat usai rapat kordinasi  Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kamis (2/1/2025).Â
 "Selain modifikasi cuaca, optimalkan infrastruktur yang sudah ada dan laksanakan apel rutin siaga bencana sehingga dapat mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar," ujarnya.
Menurut laporan BMKG, aktivitas Monsun Asia yang aktif, fenomena La Nia lemah, dan sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia barat Aceh serta Laut Natuna Utara menjadi faktor utama yang meningkatkan potensi hujan lebat.Â
Kondisi ini diperburuk oleh adanya gelombang atmosfer, seperti Gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial, yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan lebih intens.
Wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat dengan intensitas sedang hingga sangat lebat antara lain:
Sumatera: Sumatera Selatan, Lampung.
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.
Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
Sulawesi: Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!