Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dongeng Sebelum Tidur Vs Gadget, Pilihan Sulit Bagi Orang Tua di Era Digital?

24 Desember 2024   17:55 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal paling menyenangkan bagi saya ketika kecil adalah saat almarhumah Mama menceritakan dongeng sebelum tidur sambil menyanyikan tembang Jawa nan syahdu.

Dongeng sebelum tidur menjadi "menu utama" di rumah, meski Mama adalah wanita karier yang disibukkan pekerjaannya di kantor.

Namun, yang saya salut hingga kini, beliau masih menyempatkan diri untuk melakukan "ritual" tersebut sehingga menorehkan kenangan bagi saya pribadi hingga saat ini.

Sayangnya, di era modern yang serba digital ini, tradisi mendongeng sebelum tidur perlahan mulai tergeser oleh kecanggihan teknologi. 

Anak-anak lebih sering tertidur di depan layar tablet daripada mendengar cerita dari orang tua mereka. 

Padahal, mendongeng bukan hanya sekadar kegiatan pengantar tidur, melainkan juga sarana penting dalam membentuk karakter anak dan memperkuat hubungan emosional dalam keluarga.

Dongeng: Tradisi yang Mulai Dilupakan

Dongeng sebelum tidur pernah menjadi bagian integral dari masa kecil banyak orang, terutama di era sebelum tahun 1990-an, sepertinya.

Cerita rakyat seperti "Kancil dan Buaya" atau "Timun Mas" mengandung pesan moral yang membekas hingga dewasa. Sayangnya, tradisi ini mulai memudar, terutama di kota-kota besar. 

Survei yang dilakukan oleh Common Sense Media menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia delapan tahun menghabiskan rata-rata 2 jam 19 menit per hari di depan layar, sementara waktu untuk interaksi langsung dengan keluarga semakin berkurang.

Menurut artikel di situs Verywell Family, membaca cerita sebelum tidur memiliki dampak positif yang besar pada perkembangan kognitif dan emosional anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun