Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bir Pletok, Sekelumit Sejarah dan Perkembangannya dari Catatan Pelaku Usahanya

7 Desember 2024   07:14 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:24 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Dimas Jayadinekat

Untuk yang mengenal saya mungkin sudah memahami bahwa Bir Pletok menjadi bagian dari usaha kecil yang kami rintis sejak 1 Mei 2016.

Tanggal itu dijadikan patok sejarah agar mempermudah kami mengingat saat pertama kali menjadikan bir pletok sebagai produk unggulan di usaha mikro kecil yang bergerak di bidang makanan dan minuman.

Brand Bir Pletok Aini menjadi merek dagang yang terus bertahan hingga kini serta mulai dikenal masyarakat lewat tahapan demi tahapan perjuangan panjangnya.

Bir pletok produk keren namun "susah dijual", itu yang kerap kami jelaskan dan lengkapnya silahkan tonton di sini.

Dan semuanya di awali dari riset melalu internet tentang sejarah bir pletok, baru kemudian kami coba mencari resep otentik berdasarkan sejarahnya tersebut.

Saya tidak (belum) menemukan sejarah yang otentik dan valid mengenai bir pletok ini, termasuk resep "standar"nya seperti apa.

Namun, di sini saya akan coba mengurainya sesuai dengan apa yang saya ketahui dan dapati dari berbagai sumber, baik secara lisan ataupun tulisan.

Sebelum mendalami tentang sejarah bir pletoknya, kita coba dalami dulu tentang kata "Bir" itu sendiri dan seperti apa catatan sejarahnya.

Menurut catatan Horst Dornbusch, pendiri Cerevisia Communications LLC , sebuah firma konsultan di industri pembuatan bir internasional, bir dibuat pertama kali sudah sangat lama sekali.

Bangsa Sumeria menurutnya adalah yang dianggap paling awal membuat dan memasarkan Bir, yaitu di sekitar abad 4000 SM - 5000 SM.

Dari catatan yang ada, bangsa Sumeria adalah masyarakat pekerja keras yang terdiri dari para juru tulis, petani, dan pembuat bir, dan mereka menggunakan sebanyak setengah dari panen gandum tahunannya untuk bir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun