Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Apapun Hasil Pilkada Hari Ini, Tak Perlu Baper Apabila Jagoannya Kalah

27 November 2024   06:43 Diperbarui: 27 November 2024   12:26 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fanatisme kerap menyebabkan individu mengembangkan keyakinan waham yang diperkuat oleh konfirmasi bias dan kurangnya paparan pada pandangan yang berbeda. 

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease oleh Coltheart, Langdon, dan McKay (2011) yang berjudul "Delusional Belief" mengeksplorasi faktor-faktor kognitif yang terlibat dalam perkembangan dan pemeliharaan waham. 

Mereka menemukan bahwa keyakinan waham sering kali muncul dari interaksi antara bias kognitif, seperti bias konfirmasi dan bias atribusi, serta pengalaman yang abnormal. 

Dalam konteks fanatisme , keyakinan yang tidak dapat digoyahkan dan meremehkan informasi yang berbeda dapat memperkuat perkembangan keyakinan waham yang tidak dapat dipengaruhi oleh argumen rasional atau bukti yang ada.

3. Gangguan Terkait Identitas

Gangguan terkait identitas dapat muncul ketika identitas seseorang terlalu terikat pada suatu ideologi atau tujuan tertentu, sehingga mengganggu fungsi dan kesejahteraan mereka. 

Studi yang dilakukan oleh Ruscio dan Roche (2012) yang berjudul "What Should Be the Relationship Between Personality Science and the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders?" membahas konsep gangguan kepribadian dan kemungkinan inklusi Gangguan Fanatik dalam panduan diagnostik. 

Meskipun saat ini belum diakui sebagai gangguan resmi, penelitian ini menjelaskan kemungkinan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan individu dengan fanatisme ekstrem dalam kerangka tersebut, mengindikasikan bahwa individu semacam itu mungkin mengalami gangguan yang signifikan dan gangguan dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka.

Penting untuk memahami konsekuensi psikologis yang dapat ditimbulkan oleh fanatisme dan memberikan dukungan serta intervensi kepada individu yang mungkin berisiko. 

Mempromosikan pemikiran kritis, keterbukaan, dan empati dapat membantu mencegah perkembangan gangguan psikologis yang terkait dengan fanatisme.

Jadi, apapun hasil pilkada hari ini, kita terima saja dengan lapang dada dan awasi segala hal apakah sesuai dengan janji kampanye untuk mereka yang terpilih kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun