Bahkan ia juga menambahkan, jika federasi dan pemerintah juga terus melakukan naturalisasi kemudian mendapatkan pemain berkualitas, kans lolos ke Piala Dunia akan lebih besar di masa depan.
Di luar apa maksud sebenarnya dari Hajime, kita tetap harus menganggapnya itu sebagai sebuah perkataan tulus. Setidaknya, kita semua dapat belajar bagaimana memberikan respek untuk sebuah kekalahan.
Budaya Jepang yang membuat Hajime tidak merendahkan kita dan selalu coba memberikan ucapan positif terhadap upaya timnas dan PSSI untuk berkembang lebih baik lagi.
Di dalam video Youtube yang  beredar mulai semalam hingga pagi, kita bisa menemukan bagaimana kesungguhan pemain, misalnya sang kapten timnas Jay Idzes.
Bang Jay, julukannya, secara gagah dan sportif mengucapkan terima kasih kepada supporter Indonesia dari pinggir lapangan menggunakan pengeras suara.
Begitupun Kevin Diks yang juga ikut berbicara dengan nada sama, mengucapkan terima kasih atas segala dukungannya.
Bang Jay pun memastikan bahwa apa yang mereka lakukan di lapangan sudah merupakan hasil pengerahan tenaga paling maksimal.
Bahkan, Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI juga menyampaikan semangatnya dengan menyatakan siap mengundurkan diri jika proyek ini gagal.
Ia menutupnya dengan pertanyaannya yang jika disimpulkan adalah Erick tak ingin semuanya menyerah dan ia pun tak ingin semudah itu harus mengundurkan diri.
Perjuangan akan terus dilanjutkan biarpun malam tadi mereka kalah. Meski kalah, tetap tak boleh lemah, apalagi lengah. Begitupun untuk para pecinta sepak bola dan fans setia Timnas, harus tetap memberikan dukungannya.
Mencaci itu mudah, tapi jika pelatih dan media Jepang memuji kita dan bahkan pujian juga tersampaikan untuk kegilaan dukungan para suporter, rasanya tidak seharusnya kita melemah dan terus menyalahkan serta mencari kambing hitam dari kekalahan ini.