Diabetes semakin merajalela dan berdampak pada kesehatan organ tubuh lainnya.
Beberapa tahun belakangan, terutama pada masa-masa sekarang ini, saya semakin menyadari bahwaDiabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.Â
Demikian informasi yang saya kutip dari laman World Health Organization (WHO), dan bukan itu saja, Yang paling umum adalah diabetes tipe 2, biasanya pada orang dewasa, yang terjadi ketika tubuh menjadi resistan terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin.Â
Dalam tiga dekade terakhir, jumlah orang yang terkena diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dengan semua tingkat pendapatan.Â
Diabetes tipe 1, atau dulu dikenal sebagai diabetes juvenil atau diabetes yang bergantung pada insulin, merupakan kondisi kronis di mana pankreas memproduksi sedikit insulin secara otomatis atau bahkan tidak sama sekali.Â
Untuk penderita diabetes, akses bagi pengobatan yang terjangkau, termasuk insulin, sangat penting demi kelangsungan hidup mereka.
Dan ternyata sudah ada target dari WHO yang disepakati secara global untuk menghentikan peningkatan diabetes dan obesitas pada tahun 2025.
Meski begitu, kita harus tetap waspada, karena jika dibiarkan tanpa pengobatan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko berbagai masalah penglihatan.Â
Oleh karena itu, amat disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Â
Agar dapat diwaspadai, berikut ini berbagai jenis penyakit mata yang berisiko pada penderita diabetes, di antaranya:
1. Penglihatan yang Kabur
Penglihatan kabur dapat terjadi akibat perubahan lensa yang penyebabnya adalah kadar gula darah tinggi.Â
Penglihatan kabur juga merupakan kondisi di mana ketajaman penglihatan mengalami penurunan atau bahkan menghilang, sehingga tidak bisa melihat suatu benda atau objek dengan jelas.Â
Untuk mengatasinya, kadar gula darah harus berada pada kisaran normal yaitu 70-130 miligram per desiliter atau mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan.
Dengan cara begitu, biasanya membutuhkan waktu hingga 3 bulan sampai penglihatan kembali normal. Jika tidak kunjung membaik, konsultasikan ke dokter.
2. Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu komplikasi penyakit mata yang bisa terjadi akibat diabetes. Penyakit ini terjadi akibat cairan pada mata tidak mengalir dengan baik sehingga tekanan menumpuk pada mata.Â
Keadaan seperti ini pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah yang memengaruhi penglihatan.
Jenis glaukoma yang bisa sembuh adalah open-angle glaucoma karena sering terjadi. Biasanya gejala glaukoma muncul saat kondisi sudah sangat parah dan penglihatan sangat kabur.Â
Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.
3. Katarak
Katarak adalah keadaan yang terjadi ketika lensa bening di bagian depan mata berubah menjadi keruh. Jenis masalah mata ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.Â
Namun penderita diabetes lebih mungkin terkena katarak pada usia lebih muda dan lebih cepat dibandingkan orang tanpa diabetes.
Menurut pendapat para peneliti, tingginya kadar glukosa dapat menyebabkan penumpukan endapan di lensa mata. Inilah yang pada akhirnya membuat penglihatan terganggu.Â
Dan cara mengatasinya dapat dilakukan dengan operasi serta mengganti lensa mata yang rusak dengan lensa buatan.
4. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa. Penyakit ini memengaruhi pembuluh darah di retina, lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata. Pembuluh darah mungkin membengkak dan mengeluarkan cairan ke mata.Â
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kehilangan penglihatan dan ablasi retina, yaitu retina tertarik keluar dari posisi normalnya di bagian belakang mata.
5. Edema Makula Diabetik (DME)
DME terjadi ketika pembuluh darah di retina mengeluarkan cairan ke makula (bagian retina yang diperlukan untuk penglihatan sentral yang tajam). Hal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah mempunyai tanda-tanda retinopati diabetik lainnya.
6. Penglihatan Ganda
Penyakit diabetes akan bisa merusak saraf yang menggerakkan mata dan membantunya bekerja sama. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan penglihatan ganda atau disebut diplopia.
Penglihatan ganda merupakan kondisi di mana penderitanya melihat dua gambar dari satu  objek.Â
Kondisi ini memiliki dua jenis berdasarkan sisi mata yang terkena, antara lain diplopia monokuler (terjadi pada salah satu mata) dan diplopia binokuler (terjadi pada kedua mata).
Setiap jenis penyakit mata yang terjadi pada penderita diabetes menunjukkan gejala yang berbeda-beda dan jarang muncul gejala pada awal stadium.Â
Adapun gejalanya penglihatan mata kabur, bergelombang, muncul kantung mata, dan muncul bayangan. Dalam beberapa kasus biasanya diikuti dengan rasa nyeri dan penglihatan seperti ada bayangan yang melayang.
Kondisi lainnya yang harus diwaspadai penderita diabetes adalah ketika anggota tubuh lain mulai merasakan perbedaan dan penurunan fungsi.Â
Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan mulai terjadi komplikasi yang membahayakan jiwa. Terlebih penyakit diabetes membuat proses penyembuhan berlangsung lebih lama dibandingkan orang yang sehat.Â
Jadi sangat penting untuk melakukan pengobatan sedini mungkin.
Penyebab penyakit diabetes dapat memicu penyakit mata karena kadar gula dan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dibiarkan tanpa diobati. Meskipun pada dasarnya semua penderita diabetes memiliki risiko masalah penglihatan.Â
Komplikasi dapat berkembang lebih cepat jika seseorang menderita penyakit diabetes dan mengalami kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bu hamil untuk memeriksakan kesehatan mata ke dokter secara rutin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H