Dari sisi strategi pelatihan, STY tidak sendiri karena ia memiliki tim khusus yang menganalisa pertandingan lawan serta juga dikaitkan dengan komposisi tim dalam persiapan melawannya.
Jadi, tim yang disajikan sebagai "Starting line up" , harusnya, bukanlah abal-abal, melainkan atas dasar analisa tajam dari berbagai sisinya.
Pemilihan pemain yang bahkan "mengejar" nya hingga ke Belanda dan benua Eropa bukanlah untuk gegayaan, melainkan memang sesuai kebutuhan tim.
Bagi mereka yang berpikiran sempit, seluas apapun predikat keilmuan berdasarkan "personal branding" seseorang, harusnya melihat strategi global yang keren ini.
Mengapa harus pemain keturunan, bermain di liga Eropa, setidaknya berpengalaman di luar negeri? Apakah pemain kita tidak berkualitas?
Tentu, jika dijawab mentah tanpa urut-urutan analisa yang dibuat STY, pasti hanya ada kesan diskriminatif saja yang terjadi karena seolah pemain kita cemen semua.
Pemain abroad yang dipanggil ini pun selain jelas tidak sembarangan dan sudah memiliki acuan jelas, mereka hampir semuanya berusia muda!
Artinya apa? Mereka saat ini dibentuk bukan hanya untuk masa sekarang!
Mereka tentu dipersiapkan setidaknya mampu eksis 5-10 tahun ke depan, jika diukur hanya dari pemain timnas saat ini.
Namun, di saat yang sama, kita lihat prestasi dan gaya bermain tim yunior semuanya mengarah pada yang ada di timnas senior. Hingga dilapis usia Timnas U-17, kita akan sepakat, mereka adalah tim atau pemain tangguh di masa depan.
Ada pola yang sangat jelas manakala otak dikedepankan daripada "congor", alias berpikir dan menganalisa terlebih dahulu sebelum berkomentar.