Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Debat Ala Rocky Gerung di Acara TV dan Apa Itu Argumentum Ad Hominem

4 September 2024   07:19 Diperbarui: 4 September 2024   07:50 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disclaimer, tulisan ini bukan untuk membela Rocky atau siapapun ya. Saya menulis ini karena resah terhadap berbagai narasumber yang diundang di berbagai acara Talkshow, bukannya mengedukasi serta menjaga martabatnya, melainkan kerap menunjukan kebodohan lewat sikap emosional.

Seolah-olah sebuah acara debat itu jika tidak tarik urat dan berkelahi, belum sah! Tidak. Bukan demikian seharusnya cara intelektual bersikap. Bukankah para narasumber tersebut sebagian besar pantas disebut sebagai kaum intelektual?

Rocky dan bahkan Anies Baswedan, selaku intelektual, di dalam setiap kesempatan terlihat selalu ingin mengedukasi masyarakat dengan logika dan dialektika.

Mereka kerap mengutip sumber ilmu pengetahuan yang text book dengan penyebutan tokoh-tokoh serta sejarahnya, atau setidaknya berusaha menjabarkan setiap kata ataupun maksud pertanyaan lewat jawaban ilmiah.

Dan setiap jawaban ilmiah tadi bukanlah sekadar jawaban asal, sehingga harus dituturkan panjang berdasarkan "sanad" atau runtutan sejarah keilmuannya.

Sayangnya, karena ketidaksabaran, kerap kita dipertontonkan dengan apa yang di istilahkan sebagai Argumentum Ad Hominem.

Sedikit kita bahas ya...sedikit saja, karena saya bukan ahli, semata-mata hanya teringat pesan almarhum bapak M.Djoko Yuwono, agar saya di dalam sebuah diskusi tidak mudah melakukan argumentasi Ad hominem tersebut.

Dikutip dari britanica.com,  argumentum ad hominem adalah jenis argumen atau serangan yang menyinggung prasangka atau perasaan atau secara tidak relevan mencemarkan nama baik orang lain alih-alih membahas fakta atau klaim yang dibuat oleh orang tersebut.

Kita bahas ya, maaf agak panjang...

Argumen ad hominem sering diajarkan sebagai jenis kekeliruan , bentuk argumentasi yang keliru , meskipun hal ini tidak selalu terjadi. 

Sejumlah cendekiawan telah mencatat bahwa mempertanyakan karakter seseorang adalah kekeliruan hanya sejauh karakter orang tersebut tidak relevan secara logis dengan perdebatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun