Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Debat Ala Rocky Gerung di Acara TV dan Apa Itu Argumentum Ad Hominem

4 September 2024   07:19 Diperbarui: 4 September 2024   07:50 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengundang Rocky Gerung dalam Acara debat di Televisi memang selalu "ramai" hingga ada jargon, "No Rocky, No Party", entahlah siapa yang membuat jargon tersebut.

Semalam, Selasa, (03/09/2024), perdebatan sengit antara Rocky Gerung dengan "lawan" debatnya kembali terjadi di acara Rakyat Bersuara yang ditayangkan oleh INews dengan Aiman Wicaksono sebagai host-nya.

Dalam kutipan Video yang beredar melalui kanal Youtube INews Official dengan durasi 19:45 menit, tampak di sana suasana penuh emosional terjadi antara Rocky dan Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih.

Di bagian cuplikan video tersebut, Aiman coba membuka "topik" di segmen acara Rakyat Bersuara tersebut mengenai cawe-cawe Presiden Jokowi dengan melempar pertanyaan tersebut ke Rocky.

Namun, bukan Rocky Gerung namanya, jika tidak bisa mengurai pertanyaan sederhana menjadi "rumit", yang kemudian membuat Silfester terpancing emosinya dan menganggap pendapat Rocky sebagai "pembicaraan panjang lebar" semata.

Ketersinggungan Silfester adalah ketika Rocky menjelaskan tentang slogan di sebuah spanduk saat dirinya akan menuju ke studio menaiki eskalator.

Semua itu terjadi, jika Silfester sabar mendengarkan, ketika Rocky coba mengaitkan Principle of Parsimony atau prinsip Parsimony terhadap cawe-cawe Presiden Jokowi.

Menurut Rocky, maknanya adalah prinsip yang menyatakan bahwa penjelasan yang paling sederhana lebih disukai daripada penjelasan lain yang lebih rumit. Prinsip ini juga dikenal sebagai pisau cukur Occam. 

Spanduk yang dilihat Rocky sebagai awal "petaka debat" itu bertuliskan, "Success is not free, you have to fight for it", yang kemudian diparodikan olehnya menjadi, "Success is not free, you have to JILAT for it."

Saat menyampaikan itu, ia menyindir bahwa yang mengganti kata tersebut adalah narasumber-narasumber INews, tanpa ia menyebutkan nama serta mengarah kemana.

Hmmm...kenapa saya jadi seperti Rocky ya, menjelaskan sesuatu sampai se-kronologis itu? lihat saja lengkapnya deh di sini jika mau menyaksikan perdebatannya: 
Bukan kali ini saja Rocky selalu memancing lawan bicaranya naik pitam, namun selama saya menyaksikan, sepertinya baru semalam seseorang sampai menyerang dengan sumpah serapah ke sosok Rocky.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun