Tanpa sadar ucapan "Halo" atau "Hello" selalu diucapkan hampir semua orang di muka bumi ini, sadar nggak sih?
Lantas pernahkah terpikir, siapa yang pertama kali mengucapkan kata "Hello" atau Halo tadi sehingga menjadi sedemikian bermasyarakat?
Apa pula alasan penggunaan kata "Hello" atau Halo itu dikemukakan? Meski sapaan tersebut di kalangan umat Muslim sering diganti dengan ucapan salam "Assalamu'alaikum."
Iseng banget ya, sampai masalah seperti ini saja dibahas? Tapi jujur, hal ini sempat membuat saya penasaran dan ingin mengetahui alasannya.
Dan ternyata sesuatu yang remeh serta dianggap iseng belaka itu memiliki nilai sejarah, terutama di dalam peradaban manusia, yang di mulai pertama kali di kawasan Eropa.
Nah lho, kok bisa?
Begini, setelah melakukan penelusuran dari berbagai sumber, akhirnya ditemukanlah alasan penggunakan kedua kata tersebut hingga pada akhirnya menjadi budaya di seluruh dunia.
Meskipun penggunaan kata-kata tersebut sangat bisa berbeda-beda di beberapa negara. Â Sebut saja "Moshi-Moshi" di Jepang, "Wei" di China, dan "Yeoboseyo" di Korea.
Dikutip dari Best Life, seperti yang kemudian ditulis oleh kompas.com, hal yang tercatat dalam sejarah pertama kalinya dari kata tersebut  membawa kita kembali ke tahun 1800-an.
Waktu itu, ternyata kata "hello"Â banyak digunakan sebagai ekspresi kejutan, bukan sapaan. Untuk saling nyapa, orang-orang sejak abad pertengahan hingga masa Shakespeare menggunakan kata "hail".