Mohon tunggu...
Dimas Indra Pratama
Dimas Indra Pratama Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang

Mahasiswa Akuntansi yang memiliki integritas yang tinggi dan teguh terhadap prinsipnya, Tertarik dalam dunia keuangan serta memiliki kemampuan lebih dalam berkomunikasi, public speaking, bernegosiasi dan bekerja dalam individu maupun tim. Berpengalaman dalam beberapa kegiatan aktif organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Mental di Era Modern: Mengatasi Stigma dan Menciptakan Kesadaran

5 Oktober 2024   19:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:33 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Di tengah kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan masyarakat modern, isu kesehatan mental telah muncul sebagai tantangan yang semakin mendesak namun sering kali terabaikan. Era digital yang kita jalani saat ini, dengan segala kemudahan dan keterhubunga nnya, ternyata juga membawa serta tekanan dan tuntutan baru yang dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan psikologis individu. Meskipun pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, stigma yang melekat pada masalah kesehatan mental masih menjadi penghalang besar bagi banyak orang untuk mencari bantuan. Ketakutan akan penghakiman sosial, diskriminasi di tempat kerja, atau bahkan penolakan dari keluarga dan teman-teman seringkali membuat individu yang mengalami masalah kesehatan mental memilih untuk menyembunyikan kondisi mereka, alih-alih mencari dukungan yang mereka butuhkan (Diana, 2020).

  Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi kompleksitas isu kesehatan mental di era modern, dengan fokus khusus pada upaya mengatasi stigma dan menciptakan kesadaran yang lebih luas di masyarakat. Kita akan menyelidiki akar penyebab stigma, dampaknya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan, serta strategi-strategi efektif untuk mengubah persepsi publik dan membangun lingkungan yang lebih mendukung bagi mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.

Dengan memahami pentingnya kesehatan mental dan menghapus stigma yang ada, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih empatik, inklusif, dan sehat secara mental. Langkah-langkah konkret dalam menciptakan kesadaran akan dibahas, mulai dari edukasi publik hingga reformasi kebijakan, dengan harapan dapat membuka jalan menuju era baru di mana kesehatan mental diprioritaskan dan didukung sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat.(Diana, 2020)

 Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk memastikan individu dapat menghadapi berbagai masalah dengan pikiran positif. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di era modern termasuk konservasi, olahraga, dan pengaturan pola makan yang baik. Meditasi misalnya telah terbukti efektif dalam menenangkan pikiran dan mengurangi kadar hormon stres. Stigma dan Kesadaran menunjukkan bahwa stigma masih menjadi penghalang utama dalam menangani masalah kesehatan mental. Persepsi bahwa gangguan mental adalah tanda kelemahan mencerminkan kurangnya pemahaman tentang sifat biologis dan psikologis dari kondisi ini (Ridlo, 2020).

Media sosial memiliki peran ganda dalam isu kesehatan mental. Di satu sisi, platform ini meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas informasi. Di sisi lain, penggunaan berlebihan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Ini menunjukkan perlunya pendekatan seimbang dalam pemanfaatan teknologi untuk promosi kesehatan mental. Akses dan Kualitas Layanan Rendahnya tingkat pencarian bantuan profesional dan panjangnya waktu tunggu untuk layanan menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan layanan kesehatan mental. Ini menekankan pentingnya peningkatan investasi dalam infrastruktur. Peningkatan kasus depresi dan kecemasan, terutama selama pandemi, menunjukkan bagaimana perubahan cepat dalam masyarakat modern dapat mempengaruhi kesehatan mental. Ini menekankan perlunya pendekatan yang adaptif dan responsif dalam menangani isu kesehatan mental (Sari et al., 2020).

Salah satu yang penting adalah peran komunitas untuk mendiskusikan masalah kesehatan mental dengan keluarga atau teman menunjukkan perlunya penguatan dukungan komunitas. Program-program yang mendorong keterbukaan dan dialog dalam komunitas dapat membantu mengurangi isolasi dan meningkatkan dukungan sosial.

Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk memastikan individu dapat menghadapi berbagai masalah dengan pikiran positif. Media sosial memiliki peran ganda dalam isu kesehatan mental. Di satu sisi, platform ini meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas informasi. peran komunitas untuk mendiskusikan masalah kesehatan mental dengan keluarga atau teman menunjukkan perlunya penguatan dukungan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, V. (2020). Kesehatan Mental (Sejarah Kesehatan Mental). In Halodoc.Com (Issue March). https://www.researchgate.net/profile/Diana-Fakhriyani/publication/348819060_Kesehatan_Mental/links/60591b56458515e834643f66/Kesehatan-Mental.pdf

Ridlo, I. A. (2020). Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(2), 162. https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i22020.162-171

Sari, O. K., Ramdhani, N., & Subandi, S. (2020). Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan Profesional Psikolog. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 30(4). https://doi.org/10.22435/mpk.v30i4.3311

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun