Dragon Age: The Veilguard ternyata gagal memenuhi ekspektasi EA. Game action RPG yang rilis Oktober lalu ternyata hanya mencapai total 1,5 juta pemain selama dua bulan pertama. Publisher yang juga di balik Battlefield dan The Sims itu menganggap hasil ini kurang dari target internal.
Dragon Age: The Veilguard Hanya Capai 1,5 Juta Pemain dalam Dua Bulan Pertama
Melalui press release di laman resmi, EA mengaku entri terbaru dari Dragon Age itu hanya mampu mencapai 1,5 juta pemain pada dua bulan pertama. Ini kurang dari target bagi perusahaan, yakni 3 juta pemain.
Padahal pendahulunya, Inquistion, meraih kesuksesan begitu besar pada tahun 2014. Entri sebelumnya itu juga memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Game of the Year di The Game Awards dan DICE Awards.
Selain itu, kritikus juga merespon positif terhadap game terbaru BioWare ini. Di Metacritic, The Veilguard mampu mencapai skor 82.
Namun, hal yang sama tidak terlihat pada penggemar. Pasalnya, mereka menuduh Dragon Age: The Veilguard terlalu woke dan terkesan memaksa konten DEI. Terlebih, BioWare sendiri sudah mengumumkan tidak memiliki rencana untuk mengerjakan DLC.
Selain itu, Corine Busche selaku sutradara game mengumumkan dirinya telah meninggalkan BioWare pada 19 Januari lalu. Dirinya mengaku mendapatkan tawaran yang ia tidak dapat tolak.
EA Turunkan Perkiraan Hasil Tahun Fiskal Ini
Melalui press release yang sama, EA menurunkan ekspektasi atas hasil pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025. Pemicunya bukan hanya Dragon Age terbaru, tetapi juga EA Sports FC 25. Game sepak bola tersebut ternyata ikut tidak memenuhi ekspektasi karena angka penjualan lebih rendah dari harapan.
EA sendiri memang sudah tidak asing dari kritikan penggemar, salah satunya terdapat pada EA Sports FC 25. Game sepak bola tersebut disebut-sebut sebagai game terburuk dari franchise karena berbagai alasan.